/photo/2023/10/26/3057049559.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Partai Amanat Nasional (PAN) menanggapi pernyataan Presiden Jokowi soal perubahan iklim yang saat ini telah beralih dari global warming menjadi global boiling atau masuk ke era pendidihan global. Jokowi menyampaikan hal tersebut di forum World Hydropower Congress Tahun 2023 di Bali, Selasa, 31 Oktober 2023.
Sekjen PAN Eddy Soeparno mengatakan kekhawatiran Jokowi soal perubahan iklim akan menjadi perhatian khusus tim pemenangan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Menurutnya, PAN akan menjadikan perubahan iklim sebagai isu prioritas untuk ditangani dengan program-program yang terukur.
"Keberadaan PAN di Tim Prabowo-Gibran akan memastikan perubahan iklim dan global warming menjadi prioritas untuk ditangani dengan program-program yang terukur. Seperti yang kami siapkan dengan Program Ekonomi Hijau dan Ekonomi Biru," kata Eddy Soeparno dalam keterangannya, Rabu, 1 November 2023.
Eddy juga memastikan Prabowo-Gibran akan mendukung inisiatif anak-anak muda untuk terlibat dalam isu penyelamatan lingkungan yang saat ini menjadi tren di kalangan Gen Z dan Milenial.
Baca Juga: Bolivia Negara Pertama yang Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel, Buntut Konflik Gaza
Dia menyebut semangat anak muda dalam misi penyelamatan lingkungan akan dikolaborasikan dengan program-program pemerintah apabila Prabowo-Gibran menjadi presiden dan wakil presiden terpilih di Pilpres 2024.
"Mas Gibran akan menjadi kolaborator yang menyambungkan semangat anak muda untuk terlibat dalam upaya menyelamatkan lingkungan dengan program-program dari pemerintah nantinya. Tidak sendiri-sendiri, tapi berjalan seiring dan kolaboratif," ucap Eddy.
Dikatakan Eddy, pernyataan Jokowi soal pendidihan global juga harus menjadi perhatian khusus bagi kementerian atau lembaga terkait agar menyiapkan rencana jangka panjang menghadapi perubahan iklim.
Baca Juga: Daftar Artis yang Dukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024
“Pesan penting Pak Jokowi ini harusnya ditangkap oleh Kementerian/Lembaga terkait untuk mempersiapkan rencana jangkap panjang menghadapi perubahan iklim. Situasinya sudah semakin serius dan membutuhkan pehatian semua pihak," kata Eddy Soeparno dalam keterangannya.