kievskiy.org

KSAD Jenderal Agus Subiyanto: TNI Junjung Tinggi Netralitas di Pemilu 2024

KSAD Jenderal TNI Agus Subiyanto didampingi Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menghadiri Deklarasi Pemilu Damai Tahun 2024 Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan di Gedung Islamic Center Ciamis, Senin, 6 November 2023.
KSAD Jenderal TNI Agus Subiyanto didampingi Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menghadiri Deklarasi Pemilu Damai Tahun 2024 Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan di Gedung Islamic Center Ciamis, Senin, 6 November 2023. /Pikiran Rakyat/Nurhandoko Wiyoso

PIKIRAN RAKYAT - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Agus Subiyanto menegaskan TNI menjunjung tinggi netralitas pada gelaran Pemilu 2024. Selain itu mengimbau seluruh komponen masyarakat agar melaksanakan Pemilu dengan damai dan sejuk.

KSAD mengatakan hal itu ketika menghadiri Deklarasi Pemilu Damai tingkat Provinsi Jawa Barat di Gedung Islamic Center Ciamis, Senin, 6 November 2023. Deklarasi diikuti KPU, Bawaslu, seluruh partai politik peserta pemilu di Kabupaten Ciamis, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga tokoh organisasi kemasyarakatan.

“TNI menjunjung tinggi netralitas. TNI tidak boleh berpolitik. Jika ada yang berpolitik, maka harus keluar dari institusi TNI,” kata KSAD Jenderal TNI Agus Subiyanto menegaskan.

Apabila ada anggota TNI terbukti melakukan kegiatan politik, lanjutnya, akan dikenakan tindakan pidana atau pun tindakan disiplin dari komandan satuannya. Netralitas TNI sudah diatur dalam Undang-Undang nomor 34 Tahun 2004 dan Undang-Undang nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu. “Kita ikuti aja koridor itu itu,” katanya.

Baca Juga: Koalisi Masyarakat Sipil Kritik Pergantian Panglima TNI oleh Jokowi: Ada Fenomena Nepotisme

Lebih lanjut, Agus Subiyanto memberi apresiasi tinggi atas digelarnya Deklarasi Pemilu Damai ini. Hal ini harus menjadi komitmen bersama sebagai anak bangsa, dalam menjaga serta meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Dia menambahkan, seluruh komponen masyarakat siap melaksanakan pemilu yang damai dan sejuk. Untuk itu, komponen masyarakat menaati segala ketentuan dan aturan yang berlaku, khususnya dalam menyelesaikan masalah tentang pemilu. “Cegah upaya yang dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa,” katanya.

Pada 2023, tutur Agus, sudah memasuki tahapan pemilu presiden dan pemilu legislatif. Keadaan ini, tidak dipungkiri dibayangi munculnya polarisasi akibat fanatisme berlebihan dari pendukung calon yang berpotensi menimbulkan konflik. Keadaan tersebut, tentunya tidak diharapkan dalam perhelatan pesta demokrasi.

“Melalui deklarasi ini, saya berharap semua komponen masyarakat di Jawa Barat sepakat melaksanakan Pemilu yang damai dan sejuk. Untuk mewujudkan Indonesia bermartabat dan tetap dalam wadah NKRI,” tutur Agus.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat