kievskiy.org

Jokowi Puji Prabowo dalam Isyarat Retorika dan Humor: Leadership yang Kuat

Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto (kiri).
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto (kiri). /Twitter @jokowi

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melemparkan pujian terselubung untuk bakal capres Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto dalam Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) 2023.

Mulanya, Jokowi menjelaskan kebutuhan kepemimpinan di Indonesia. Menurutnya, bangsa ini butuh pemimpin yang kuat dan tahan banting saat menghadapi tantangan global di masa depan.

"Sering saya sampaikan 2024, 2029, 2034, momentum yang menentukan Indonesia bisa melompat maju atau tidak sehingga dibutuhkan kepimpinan nasional yang kuat, persatuan yang kuat, kekompakan yang kuat, tanpa itu tantangan yang kita hadapi tidak mudah," ujar Jokowi, dalam sambutannya di Grand Ballroom Minhaajurrosyidiin, Jakarta, Selasa, 7 November 2023.

Tantangan global yang dirujuk Jokowi diantaranya ketidakpastian ekonomi global, perubahan iklim akibat cuaca ekstrem, hingga dampak konflik geopolitik dunia dan peperangan internasional.

Baca Juga: Sikap Jokowi Bikin Dunia 'Heran', Prabowo Subianto: Inilah Indonesia

Setelahnya, Jokowi mulai mengait-ngaitkan Prabowo Subianto secara halus. Dikaitkan dengan kebutuhan kepemimpinan yang kuat, Jokowi lalu menyinggung atraksi pencak silat yang ditampilkan dalam pembukaan Rakernas LDII.

Pasalnya, dia menilai penampilan cocok dan layak lantaran Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) diketuai oleh Prabowo Subianto.

"Tadi yang ditampilkan pencak silat tadi benar. Karena ketuanya Pak Prabowo. Sekjennya Pak Teddy (Suratmadji). LDII kalau begini itu pintar banget. Memberi simbol-simbol gitu loh," celetuk Jokowi, sedang Prabowo Subianto berada di agenda serupa.

Jokowi lantas menjelaskan, Indonesia membutuhkan kepemimpinan kuat karena tantangan dan tekanan eksternal ke depannya akan sulit diprediksi, sulit dihitung, dan seringnya muncul mendadak serta tidak terduga. "Sehingga dibutuhkan kepemimpinan, leadership yang kuat," kata dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat