kievskiy.org

Ganjar Pranowo Bingung Gibran Rakabuming Masih Cawapres: Saya Gelisah dan Terusik

Bakal capres Ganjar Pranowo.
Bakal capres Ganjar Pranowo. /Antara/Amrin Aming

PIKIRAN RAKYAT - Bakal capres PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo mengaku dirinya kian gelisah dan terusik menyaksikan perkembangan hukum di Indonesia belakangan, khususnya mengenai putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK).

Ia menggarisbawahi kaitannya dengan kondisi politik terkini, yaitu ketika isu dinasti politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya mengantarkan Anwar Usman ke akhir masa jabatannya sebagai Ketua MK secara paksa.

Anwar Usman terbukti melanggar etik berat sehingga kemudian dicopot dari Ketua MK. Mengenai semua itu, Ganjar mempertanyakan kenapa putusan dari sebuah protes pelanggaran etik berat dapat lolos begitu saja.

"Saya tercenung memantau perkembangan akhir-akhir ini tentang kondisi politik setelah putusan MKMK. Saya mencoba diam sejenak, saya merenungkan bangsa ini ke depan," kata Ganjar, melalui unggahan video di akun Instagramnya, dilihat pada Sabtu, 11 November 2023.

Baca Juga: PSI: Survei Prabowo-Gibran Terus Membaik, Rakyat Lelah dengan Politik Sombong dan Jemawa

"Saya mencermati kembali kata demi kata, kalimat demi kalimat dari putusan itu yang menjadi pertimbangan dan dasar Majelis Kehormatan MK. Dari situ saya semakin gelisah dan terusik mengapa sebuah keputusan dari sebuah protes dengan pelanggaran etik berat dapat begitu saja lolos, apa ada pertanggungjawabannya kepada negara," ujarnya lagi.

Tak hanya itu, Ganjar juga mengaku ingin tahu alasan di balik dipertahankannya putusan bermasalah itu sebagai landasan hukum bernegara, padahal jelas pembuat keputusan tidak berintegritas.

Dengan kata lain, dia mempertanyakan mengapa Gibran Rakabuming Raka masih nyaman dalam statusnya sebagai cawapres 2024, jika cara pengambilan keputusan terbukti melanggar etik.

"Mengapa keputusan dengan masalah etik, di mana etik menjadi landasan dari hukum, masih dijadikan rujukan dalam kita bernegara. Mengapa hukum tampak begitu menyilaukan dan menyakitkan mata sehingga kita rakyat sulit sekali memahami cahayanya," kata Ganjar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat