/photo/2023/11/08/197869619.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Calon Presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, mengatakan bahwa cara menghormati rakyat adalah dengan memberikan kebebasan yang sesungguhnya kepada mereka untuk menentukan pilihannya masing-masing.
Anies Baswedan mengatakan, rakyat adalah pemegang kekuasaan yang memberikan otoritas dan kewenangannya kepada presiden yang terpilih dalam pemilu.
"Yang diberikan bukan kekuasaan, yang diberikan adalah kewenangan kekuasaan," kata Anies Baswedan dalam Deklarasi Nasional Garda Matahari di Gedung Joeang, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 17 November 2023.
Anies Baswedan kemudian menyinggung narasi yang dibangun jelang Pemilu 2024 adalah kehati-hatian terhadap potensi kecurangan. Padahal, sepanjang penyelenggaraan Pemilu sebelumnya, menurut Anies, tidak pernah ada pembahasan semacam itu.
"Selama bertahun-tahun, kita melewati Pemilu sejak tahun 1999, 2004, 2009, 2014, 2019, tidak pernah menjelang Pemilu kita bicara tentang hati-hati dengan kecurangan. Betul tidak? Selama 2004, 2009, kita semua menyongsong pemilu dengan perasaan optimis, menyongsong pemilu dengan perasaan kita akan ada pemilihan yang hasilnya legitimate," ucapnya.
Baca Juga: Leon Dozan Dikenakan Pasal Berlapis, Penganiayaan Kekasih dan Penghinaan ke Polisi
"Mengapa akhir-akhir ini kita bicara tentang jangan sampai ada kecurangan, jangan sampai ada ketidakadilan, jangan sampai ada manipulasi. Artinya, ada suasana munculnya ketidakpercayaan hari ini," ucapnya.
Anies mengeklaim, gagasan perubahan yang akan dia kerjakan bersama Muhaimin Iskandar adalah untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada negara, pemerintah, dan institusi yang menjalankan kepentingan rakyat. "Mengembalikan kepercayaan itu adalah perubahan," ujarnya.
"Bila saya dan Gus Imin nantinya diberikan kewenangan itu, mungkin kita tidak bisa menyelesaikan seluruh masalah, tapi satu hal yang pasti kami akan katakan yang benar adalah benar yang salah adalah salah dan jangan dicampuradukkan," kata Anies.***