PIKIRAN RAKYAT - Marsekal Pertama (Anumerta) Subhan gugur akibat jatuhnya pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano milik TNI Angkatan Udara (AU). Ternyata, dia pernah memimpin misi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina.
Marsekal Pertama (Anumerta) Subhan telah melaksanakan pengiriman bantuan kemanusiaan dari Indonesia ke Palestina, beberapa waktu lalu.
"Tepat sekitar satu atau dua minggu yang lalu, kita melaksanakan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Palestina. Kebetulan, pimpinan rombongan adalah Marsekal Pertama (Anumerta) Subhan," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat 17 November 2023.
Dia menjelaskan, Subhan yang pada saat itu menjabat Danwing Udara 2 Lanud Abdulrachman Saleh dengan pangkat Kolonel Penerbang, melaksanakan misi kemanusiaan untuk mengirimkan bantuan kepada rakyat Palestina. Pengiriman bantuan kemanusiaan tersebut, dipimpin oleh Subhan yang kini mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Marsekal Pertama (Anumerta).
Bantuan itu diterbangkan ke Bandara El Arish, Sinai, Mesir yang berdekatan dengan Gaza, Palestina. "Pengiriman bantuan kemanusiaan ke Palestina ke Bandara El Arish, Sinai di dekat Gaza," ucap R. Agung Sasongkojati.
Dia menuturkan, Subhan merupakan sosok yang cemerlang dan calon pemimpin masa depan. Dia pun mengenal baik sosok Subhan yang meninggal dunia pada peristiwa kecelakaan pesawat tempur Super Tucano tersebut.
"Saya mengenal dengan baik, karena kebetulan beberapa tahun yang lampau, saya sempat di institusi pendidikan dan beliau adalah siswa saya. Baliau siswa yang sangat cemerlang, sangat smart dan itu sebetulnya calon pimpinan kita di masa depan," tutur R. Agung Sasongkojati.
Pengiriman Bantuan ke Gaza, Palestina
Pesawat Hercules TNI AU A-1328 dari Skuadron Udara 32 Lanud Abdulrachman Saleh Malang ikut mendukung pendistribusian bantuan kemanusiaan ke Palestina. Bantuan itu dilepas oleh Presiden Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, pada 4 November 2023.
Pesawat C-130 Hercules tersebut dipiloti oleh Danskuadron 32 Letkol Penerbang Yudhi Bandung Sukarmanto. Sedangkan, misi kemanusiaan tersebut dipimpin oleh Danwing Udara 2 Kolonel Pnb Subhan yang bertindak sebagai Mission Commander.