kievskiy.org

TKN Prabowo-Gibran Respons Dugaan Intimidasi: Mohon Saling Jaga, Meski Beda Pilihan Politik

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra.
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. /Antara/Rivan Awal Lingga

PIKIRAN RAKYAT - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menyoroti kasus intimidasi yang dilakukan terhadap anggota organisasi relawan Bolone Mase oleh orang tidak dikenal beberapa pekan terakhir. Adapun Bolone Mase adalah kelompok relawan pendukung calon wakil presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming.

Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran, Herzaky Mahendra Putra mengatakan bahwa seharusnya kasus intimidasi tersebut tak sepatutnya terjadi. Dia lantas menghimbau agar seluruh pihak untuk menjaga persaudaraan menjelang Pemilu 2024.

Herzaky menyesalkan apabila dugaan intimidasi tersebut terjadi karena didasari perbedaan pilihan politik. Menurutnya, rasa persaudaraan harus dijunjung tinggi terlepas apapun pilihan politik masing-masing individu.

“Menurut informasi media, ada dua koordinator lapangan mendapat intimidasi dari Organisasi Relawan Bolone Mase. Jika ada konteks beda pilihan politik dalam kejadian ini, seharusnya tidak perlu terjadi, Kita ini bersaudara terlepas apapun pilihan politiknya" kata Herzaky dalam keterangannya, Selasa, 21 November 2023.

Baca Juga: Kenapa Rohingya Ditolak Warga Aceh? Menilik Sebab Konflik Kemanusiaan di Serambi Mekah

Peristiwa intimidasi dialami dua koordinator lapangan relawan Bolone Mase saat tengah berada di rumah masing-masing. Kediaman mereka diputari, difoto, hingga pintunya digedor-gedor oleh orang tidak dikenal.

Atas kejadian tersebut, Herzaky mendukung apabila relawan ingin melaporkan kasus intimidasi tersebut ke pihak kepolisian agar tidak menjadi preseden dan dianggap biasa ke depannya.

"Kami mendukung jika para relawan merasa terganggu dengan aktivitas tersebut untuk melaporakan kepada pihak yang berwenang,” ucap Herzaky.

“Selain untuk mencari kebenaran makna dari aktivitas, juga agar menjadi contoh supaya tidak menjadi preseden dan dianggap biasa kedepannya.” tuturnya menambahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat