kievskiy.org

Bobby Nasution Buka Suara, Ini Alasan Jalan Sudirman Medan Dibuat dengan Motif Keramik

Pengendara jatuh di jalan Sudirman Medan.
Pengendara jatuh di jalan Sudirman Medan. /Antara

PIKIRAN RAKYAT - Wali Kota Medan, Bobby Nasution, memberikan penjelasan terkait polemik yang muncul terkait kondisi jalur Jalan Sudirman yang licin. Kontroversi ini mencuat setelah seorang pengendara sepeda motor tergelincir dan rekamannya menjadi viral di media sosial.

Video tersebut menunjukkan momen pengendara hampir jatuh saat melintas di Jalan Sudirman, depan Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara. Keadaan licin di jalur tersebut diduga disebabkan oleh penggunaan bahan yang disangka mirip keramik sebagai pengganti aspal.

Namun, dalam klarifikasinya, Bobby Nasution menegaskan bahwa Jalan Sudirman sebenarnya terbuat dari beton, bukan keramik. Ia menjelaskan bahwa proyek perbaikan jalan masih berlangsung dan seharusnya masih dalam tahap penutupan. Pembukaan jalur tersebut diklaim sebagai hasil dari kesalahan komunikasi antara pihak terkait.

Bobby Nasution menyatakan, "Kemarin ada miss komunikasi dari polres, dishub, dan SDABMBK itu dibuka jalurnya, seharusnya belum dibuka, uji coba yang kemarin dilakukan, bukan uji coba untuk masyarakat."

Lebih lanjut, Wali Kota Medan menegaskan bahwa bahan yang digunakan dalam perbaikan jalan adalah beton, seperti pada umumnya. "Itu sekali lagi bukan keramik, tapi beton seperti biasa kita bangun rigit beton. Tapi dicetak aja," tegasnya.

Pernyataan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa kondisi licin bukan disebabkan oleh penggunaan keramik, melainkan karena tahap uji coba yang seharusnya bersifat internal. Bobby Nasution berharap agar masyarakat dapat memahami dan bersabar selama proses perbaikan jalan ini berlangsung.

Bobby Nasution juga menjelaskan alasan jalur tersebut memiliki motif yang mirip keramik. Menurutnya, rekonstruksi intersection dilakukan untuk menciptakan area perlambatan di persimpangan yang dilengkapi dengan traffic light untuk mengikuti rambu-rambu lalu lintas. "Ini konsep awalnya, tapi kemudian kita sampaikan jangan sembarangan membuat perlambatan, nilai-nilai estetika juga harus dipikirkan," ujar Bobby Nasution. "Sama seperti membuat polisi tidur, tidak boleh asal-asalan. Jika ingin membuat perlambatan, estetikanya harus dipikirkan," tambahnya.

Klarifikasi ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran masyarakat terkait keselamatan berlalu lintas di Jalan Sudirman Medan dan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai proyek perbaikan yang tengah dilakukan oleh Pemerintah Kota Medan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat