PIKIRAN RAKYAT – Calon presiden (Capres) Prabowo Subianto menyatakan untuk membantu para pengungsi Rohingnya cukup dilematik. Pasalnya, kondisi pemerintah Indonesia masih belum memungkinkan untuk melakukan bantuan yang lebih besar.
Prabowo Subianto kemudian menyoroti kondisi ekonomi di Aceh, yang baru saja jadi tujuan para pengungsi Rohingnya usai eksodus dari Myanmar. Menteri Pertahanan itu justru merasa sangat prihatin dengan nasib warga Aceh dan Sumatera Utara.
“Katakanlah kalau kita mau bantu Rohingnya, apa yang bisa kita bantu? Rakyat kita sendiri aja kurang makan, anak-anak kita, sekitar 20 persen lebih kurang gizi,” ujar Prabowo Subianto.
“Tadinya kita terima Rohingnya, tapi sekarang kasihan rakyat Aceh, rakyat Sumatera Utara. Ini saya bicara praktis ya,” katanya menambahkan saat menghadiri Dialog Terbuka Muhammadiyah di Surabaya pada Jumat, 24 November 2023.
Baca Juga: Tersangka Kasus Pemerasan, Firli Bahuri Dicekal untuk 20 Hari ke Luar Negeri
Ratusan pengungsi Rohingnya eksodus ke Aceh
Selama bulan November 2023, terjadi empat gelombang kedatangan pengungsi Rohingnya yang eksodus ke Aceh. Namun pada gelombang ketiga sempat terjadi penolakan dari masyarakat Aceh, karena berbagai alasan.
Gelombang kedatangan pertama terjadi pada 14 November 2023 di pesisir pantai Gampong Blang Raya, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie. Jumlah pengungsi Rohingnya yang eksodus sebanyak 200 orang, namun enam di antaranya melarikan diri.
Lalu gelombang kedatangan yang kedua terjadi pada 15 November 2023 di kawasan Pantai Beurandeh, Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie. Sebanyak 147 imigran datang dan ditampung di tempat tersebut.
Gelombang kedatangan yang ketiga terjadi pada 16 November 2023 di kawasan Pesisir Jangka, Kabupaten Bireuen. Sebanyak 249 imigran datang dan mendapat penolakan dari warga setempat.