/photo/2023/02/28/910179331.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi, menyebut partainya siap memanfatkan waktu kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) selama 75 hari untuk meningkatkan suara Presidential Threshold (PT) atau ambang batas suara.
"Kami akan maksimalkan dalam waktu 2 bulan ini untuk memaksimalkan kinerja politik kami untuk meningkatkan suara PPP," ucap pria yang akrab disapa Awiek di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 30 November 2023.
Menurut Awiek, dalam kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, banyak muncul survei-survei baru yang tidak lepas dari agenda setting. Namun, bagi Awiek, PPP tetap menghormati bagaimana persepsi publik.
"Tapi yang jelas sejak sejarah lembaga survei ini ada, PPP terpotret tidak pernah lolos ke parlemen, tetapi ketika pemilu, PPP lolos ke parlemen karena PPP adalah peserta Pemilu, bukan peserta survei," katanya.
Untuk itu, Awiek optimistis para Calon Legislatif (Calegnya) akan membuat denyut politik PPP berjalan dengan maksimal.
"PPP ikut pemilu, dan PPP tidak ikut survei. Itu yang membedakan. Karena waktu di survei kan yang ditanya partai, coba tanya calegnya, besok calegnya sudah bekerja, caleg sudah tidur di rumah warga berhari-hari," tuturnya.
Pada Pemilu 2024, penghitungan suara dan kursi partai untuk pemenuhan syarat presidential threshold akan didasarkan pada perolehan suara dan kursi partai di Pemilu DPR 2019.
Pemilu 2019 diikuti oleh 16 partai politik. Namun, dari jumlah tersebut, hanya 9 partai yang memenuhi ambang batas parlemen atau parliamentary threshold. Sebagaimana bunyi UU Pemilu, partai politik setidaknya harus mengantongi suara 4 persen dari pemilu untuk dapat melenggang ke Parlemen.
Mereka yang suaranya tidak mencapai 4 persen dinyatakan tak memenuhi ambang batas. Artinya, partai tersebut gagal menempatkan kadernya di DPR RI.***