PIKIRAN RAKYAT - Pandemi Covid-19 menjadi pukulan telak, hampir semua sektor usaha bertumbangan. Termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga mendapat imbas cukup berat.
Penerapan kebijakan stay at home, kebijakan lockdown telah menyurutkan jaringan perdagangan daerah. Kondisi demikian menambah lesunya roda perekonomian sejak awal tahun 2020, bisnis usaha semakin tidak menentu.
Kondisi ini dirasakan hampir semua pelosok, pedesaan bahkan mendapat beban paling berat.
Baca Juga: Belum Dapat BLT? Tenang Direktur BPJS Ketenagakerjaan Umumkan Penerima yang Lulus Validasi Tahap 3
Meski demikian masih ada pengusaha UMKM hingga kelompok masyarakat wilayah pedesaan yang bergerak bidang budidaya, tetap bertahan dan berusaha bangkit kembali.
Atmosfer kebangkitan tersebut datang dari suatu desa pelosok berpenduduk 6000 jiwa, yakni Desa Mernek Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Melalui program “Mernek Jenek” kegiatan ekonomi yang melibatkan kelompok kecil warga, terbagi dalam sektor pertanian, peternakan dan perikanan, hingga kelompok UKM yang dikelola melalui sistem manajerial badan usaha milik desa (BUMDES) bernama Ngudi Rahayu, kelompok kecil berbagai bidang usaha, berusaha bertahan dari krisis ekonomi.
Baca Juga: Resmi Berseragam Persib Senior, Ardi Maulana Singgung Menit Bermain
BUMD Ngudi Rahayu beranggotakan sejumlah UKM yang memproduksi makanan ringan, seperti Sumpia Ikan Salmon, Onde-Onde Ketawa, serta aneka keripik dari keripik, singkong, pisang hingga keripik tempe.