PIKIRAN RAKYAT - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD menyoroti ketimpangan penegakkan hukum yang terjadi di Indonesia. Menurutnya, penegakkan hukum terkadang lebih condong pada mereka yang memiliki kekuatan.
Sementara, orang lemah tanpa perlindungan hukum bisa kalah jika melawan pihak-pihak yang diselimuti dengan kekuatan. Ia pun menyinggung mirisnya perbedaan sikap terhadap seorang koruptor dan seseorang yang mencuri.
"Orang mencuri lalu dihajar habis-habisan di tengah jalan, sementara orang korupsi dilindungi. Korupsi tuh banyak loh, kelasnya miliaran. Kalau mencuri itu enggak banyak, dan kadang karena terpaksa. Orang kuat menyogok dan dibeking pejabat korup agar kasusnya ditutup. Ini bukan rahasia," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Minggu, 10 Desember 2023.
Mahfud MD bersama capres yang ia dampingi, Ganjar Pranowo pun akan memperjuangkan penegakkan hukum dengan adil untuk semua pihak apabila menang Pilpres 2024.
Baca Juga: Hasto: Prabowo Tidak Bisa Blusukan karena Bukan PDIP
"Ganjar-Mahfud hadir untuk memperbaiki itu semua," ujarnya.
Terkait dengan pemberantasan korupsi, Mahfud MD berjanji dirinya dan Ganjar Pranowo akan bertindak secara nyata untuk mengatasinya. Ia menyebut rencana itu dengan istilah gaspol.
"Gaspol. Gandakan anggaran, anggaran diperbanyak untuk orang-orang kelas menengah ke bawah, sikat korupsi, dan perbaiki birokrasi," ucapnya.
Masyarakat miskin di Indonesia dinilai bisa bangkit jika korupsi diberantas dengan tuntas. Setelah itu, pemerintah pun akan menghitung anggaran untuk disalurkan kepada rakyat.
Hal tersebut dapat berbentuk modal kerja, subsidi listrik, internet gratis atau dialokasikan untuk memberi guru gaji yang layak. Apabila menang Pilpres 2024, Mahfud MD mengatakan dirinya dan Ganjar Pranowo akan memulai pembangunan dari wilayah pinggiran.