kievskiy.org

Survei LSI: 50,2 Persen Yakin Potensi Terjadi Kecurangan di Pemilu 2024

Ilustrasi Pemilu 2024.
Ilustrasi Pemilu 2024. /Antara/Andreas Fitri Atmoko

PIKIRAN RAKYAT - Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengungkapkan hasil survei terbarunya tentang potensial melakukan kecurangan di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang dirilis pada Minggu, 9 Desember 2023.

Dari hasil survei yang dilakukan pada 3-5 Desember 2023 dengan melibatkan 1.426 responden menunjukkan, mayoritas masyarakat atau sebesar 50,2 persen yakin potensi terjadinya kecurangan pada Pemilu 2024 sangat besar.

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan, potensi tersebut berasal dari 3 pihak yakni partai politik sebesar 17,1 persen; tim sukses Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) 15,9 persen; serta penyelenggara pemilu 13,6 persen.

"Sedangkan potensi kecurangan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dinilai hanya sebesar 2,3 persen dan yang dilakukan oleh calon presiden atau wakil presiden sebesar 4,2 persen," kata Djayadi dikutip dalam konferensi pers secara virtual pada Senin, 10 Desember 2023.

Baca Juga: Agus Rahardjo Dipolisikan Buntut Klaim Jokowi Minta Setop Kasus e-KTP

"Pihak lainnya yang potensial melakukan kecurangan adalah pemerintah daerah 4 persen; dan pemerintah pusat sebesar 2,9 persen," ujarnya.

Selain itu, LSI juga memotret suara responden pasangan Capres Cawapres yang paling potensial melakukan kecurangan. Hasilnya berdasarkan survei, pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dinilai paling potensial melakukan kecurangan dengan persentase 20,6 persen; diikuti Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka 14,4 persen; dan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar 5,4 persen. 

"Sisanya sebanyak 59,6 persen menjawab tidak tahu," ucapnya.

Lalu Pemerintah daerah (Pemda) juga dinilai sebagai pihak yang potensi berbuat curang, angkanya 4 persen; pemerintah pusat 2,9 persen; Presiden Joko Widodo (Jokowi) 2,3 persen; TNI dan Polri masing-masing 1,7 persen. Responden yang memilih faktor lain ada 2,3 persen, dan yang tak menjawab 34,2 persen.

Pemilihan sampel dalam survei ini dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD) dengan melibatkan sebanyak 1.426 responden. Wawancara dilakukan lewat telepon oleh pewawancara terlatih. Margin of error diklaim sebesar +- 2,6% pada tingkat kepercayaan 95% asumsi simple random sampling.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat