PIKIRAN RAKYAT – Direktur Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan ada tiga skenario Pemilu 2024. Burhanuddin yang juga mengajar di Prodi Ilmu Politik, FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta mengungkapkan prakiraan kemunkinan kandidat capres-cawapres yang akan maju ke putaran kedua.
Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming memiliki kans untuk tetap maju di putaran kedua lebih besar. Sedangkan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD memiliki kans yang sama untuk bisa masuk ke putaran kedua.
Persaingan antara pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan Ganjar Pranowo-Mahfud MD didasarkan pada beberapa pengamatan. Faktor peningkatan dukungan tersebut perlu andil besar dari masing-masing capres.
“Skenario pertama, dari data yang ada, potensi 1 putaran bukan sesuatu yang mustahil, meskipun hari ini datanya tidak ada satupun lembaga yang kredibel, yang mengatakan Prabowo sudah mencapai 50 persen, tidak ada,” ujar Burhanuddin Muhtadi.
Baca Juga: Kontroversi 'Gemoy' Prabowo Subianto: Media Sosial, Duit, dan Transformasi Imej Politik
“Kalau ada yang bilang, saya gak percaya datanya itu falid, karena saya lihat belum ada datanya yang sampai jumlah itu,” katanya menambahkan.
Skenario kedua adalah jika elektabilitas Ganjar beralih ke Prabowo, maka dipastikan Ganjar bakal tersingkir. Sedangkan jika Ganjar mampu membalikkan kondisi dan memperbaiki situasi, maka dia tetap bisa maju ke putaran kedua.
“Kalau misalnya Prabowo gagal mendapatkan 50 persen, dan saat yang sama elektabilitas Ganjar terus tergerus beralih ke Prabowo, kemungkinan yang masuk putaran kedua adalah Anies dan Prabowo,” ujar Burhanuddin.
“Skenario ketiga, kalau misalnya Pak Prabowo gagal mengambil basis pendukung Pak Jokowi dari Ganjar, dan mas Ganjar mampu recovery, kalau dia recovery, yang bisa masuk putaran kedua adalah Prabowo dan Ganjar, tapi tetap Prabowo yang paling atas,” katanya menambahkan.