kievskiy.org

Anies Baswedan Ungkap Alasan Hadirkan Ayah Korban Pelanggaran HAM pada Debat Capres Perdana

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti debat perdana Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023.
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti debat perdana Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. /Antara/Asprilla Dwi Adha

PIKIRAN RAKYAT - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan membeberkan alasan di balik kehadiran ayah korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) Harun Al Rasyid, Didin Wahyudin pada debat perdana capres di Kantor KPU, Selasa malam, 12 Desember 2023.

Saat debat berlangsung, Didin yang hadir bersama istrinya menempati barisan depan pendukung Anies Baswedan. Anies, saat menyampaikan visi misi pada segmen pembukaan debat, sempat menyinggung nama Harun Al Rasyid yang menjadi korban pelanggaran HAM.

"Semalam kita membahas soal hukum dan salah satu masalah yang kita saksikan yang ada di masyarakat adalah korban-korban kekerasan yang tidak pernah mendapatkan penghujungnya. Apa sih penghujungnya itu? Satu keadilan, harus ada tindakan hukum yang tuntas," kata Anies di Pekanbaru, Riau, Rabu, 13 Desember 2023.

Anies mengatakan bahwa penting untuk keluarga korban mengetahui kebenaran dan fakta sesungguhnya. Lebih lanjut keluarga korban juga harus diberikan kompensasi dan jaminan bahwa peristiwa tersebut tidak akan terulang di masa mendatang.

Baca Juga: Alfamidi Buka Lowongan Kerja November 2023: Terbuka untuk Lulusan S1 Semua Jurusan

"Di dalam acara debat tadi malam, saya sampaikan ini ada ayahnya Harun Al Rasyid anak usia 18 tahun yang meninggal karena dia menjadi bagian pendukung Pak Prabowo di saat dia memprotes hasil pilpres 2019," kata Anies.

"Tetapi sesudah itu tidak pernah ada penyelesaian apapun, dan bagi orangtuanya tidak pernah selesai apa yang sesungguhnya terjadi, tidak ada keadilan, tidak ada penegakan hukum," ucapnya.

Anies mengatakan perubahan yang dia sampaikan juga terkait ketegasan hukum sehingga peristiwa itu tidak terulang kembali.

"Kami tunjukkan untuk menjadi contoh bahwa ini bagian dari perubahan yang kita bawa, kita tidak ingin peristiwa itu terulang lagi. Bila ada peristiwa maka ada ketegasan hukum," kata Anies.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat