PIKIRAN RAKYAT - Calon Presiden Nomor Urut 1, Anies Baswedan, menghadirkan nama Harun Al Rasyid dalam debat capres di KPU pada Selasa, 12 Desember 2023. Harun Al Rasyid, pendukung Prabowo Subianto, tewas dalam kerusuhan yang terjadi pada Pilpres 2019. Anies Baswedan menyampaikan hal ini ketika memaparkan visi dan misi AMIN (Anies Ma'ruf Indonesia) menjelang akhir debat.
Dalam penuturannya, Anies Baswedan mengungkapkan kehadiran ayah Harun Al Rasyid di antara tim AMIN yang hadir. Harun Al Rasyid, yang merupakan pendukung Prabowo Subianto, meninggal dalam konflik saat Pilpres 2019.
Anies Baswedan menyatakan bahwa Harun Al Rasyid adalah salah satu yang menuntut keadilan terkait hasil pemilu.
"Tidak kalah penting, hadir di sini ayahnya Harun Al Rasyid, dia adalah anak yang meninggal. Pendukung pak Prabowo di Pilpres 2019 yang menuntut keadilan pada saat itu," ucap Anies Baswedan.
"Protes hasil pemilu, apa yang terjadi? Dia tewas sampai dengan hari ini tidak ada kejelasan. Apakah ini akan dibiarkan? Tidak! Ini harus diubah," tambahnya.
Profil Harun Al Rasyid dan Peristiwa Kematian
Harun Al Rasyid merupakan salah satu dari sembilan korban tewas dalam kerusuhan yang terjadi pada 21-22 Mei 2019, di sekitar Sarinah, Jakarta Pusat. Kerusuhan tersebut merupakan hasil dari ketidakpuasan terhadap hasil Pemilu 2019 yang memenangkan pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
Kerusuhan berlangsung selama dua hari di sekitar Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Markas Brimob Petamburan, dan kawasan Slipi, Jakarta. Unjuk rasa damai berubah menjadi kerusuhan setelah beberapa pengunjuk rasa pulang dan warga lain datang ke lokasi. Sebanyak sembilan orang tewas, beberapa di antaranya akibat tembakan.
Harun Al Rasyid, yang pada saat itu berusia 15 tahun, meninggal dalam kerusuhan di Slipi, Jakarta Barat, pada 22 Mei 2019. Menurut hasil investigasi kepolisian, Harun ditembak oleh penembak misterius dari jarak sekitar 11 meter.