kievskiy.org

Prabowo Makin Banyak Gimik, Pakar Psikologi Forensik: Proses Berpikir Tidak Seoptimal Dulu

Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. /Antara

PIKIRAN RAKYAT – Prabowo Subianto mendapat julukan ‘gemoy’ karena aksi lucunya di berbagai kesempatan. Calon presiden (capres) nomor urut 2 ini, sering berjoget saat didesak dengan pertanyaan cukup berat.

Bahkan saat debat capres perdana Selasa, 12 Desember 2023 lalu, Prabowo Subianto kedapatan joget-joget saat menjawab lawan debatnya. Tak berhenti sampai di situ, Prabowo bahkan sampai menjulurkan lidah saat Anies Baswedan berbicara.

Gimik Prabowo Subianto pada saat debat capres perdana itu sempat membuat banyak pihak khawatir. Pasalnya, aksi gemoy Prabowo justru menunjukkan besarnya tekanan yang dirasakan oleh capres nomor urut 2.

Hal senada juga disampaikan pakar psikologi forensik Reza Indragiri. Dia yang selama 10 tahun mengidolakan Prabowo, merasa ada perbedaan besar terhadap sikap dan kewibaan sang jenderal.

Baca Juga: Survei BI: Orang Indonesia 'Makan Tabungan', Pakai Gaji buat Bayar Cicilan

Parahnya, Reza menilai gimik yang berlebihan tersebut adalah bentuk dari tidak optimalnya executive function. Tak optimalnya kondisi tersebut bisa berakibat buruk terhadap sikapnya jika menjadi pemimpin.

"Gimik Prabowo ini 180 derajat berbeda dengan yang ditampilkan lima atau 10 tahun lalu. Perbedaan ini jauh dari elegan, sangat tidak Prabowo, sangat tidak otentik,” ucap Reza Indragiri.

"Saya khawatir bahwa joget yang berulang, nyinyir di atas panggung adalah proses berpikir yang tampaknya tidak seoptimal dulu. Saya khawatir pada kondisi executive function,” katanya menambahkan.

Menurut Reza, executive function diperlukan oleh kepala negara dalam mengolah informasi dan menghasilkan keputusan. Pada saat Prabowo berjoget, justru dinilai tidak bisa memberikan jawaban yang tuntas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat