kievskiy.org

Kronologi Peternak Kambing di Banten Lawan Maling Pakai Gunting Kecil, Tak Bermaksud Membunuh

Ilustrasi pembunuhan.
Ilustrasi pembunuhan. /Pikiran Rakyat/Hafizha Azka

PIKIRAN RAKYAT - Muhyani, peternak asal Serang, Banten, yang membunuh maling kambing menceritakan kronologi ketika pembunuhan itu terjadi. Pria berusia 58 tahun ini menuturkan, pada suatu hari pada bulan Januari 2023 itu, dia sedang menjaga hewan ternaknya.

Akan tetapi, Muhyani tak menyadari ternyata ada orang asing di dalam kandang kambing. Dia baru sadar ada orang ketika kambingnya berbunyi. “Kan Mamang (saya) kaget gitu. Balik badan, dia (maling) kaget, kagetnya dia kan selorok golok," tuturnya. 

Pada momen itu, Muhyani sedang membawa gunting kecil yang mulanya akan dipakainya untuk memotong batang pohon anggur miliknya. Gunting kecil tersebut kemudian digunakannya untuk melakukan perlawanan pada maling yang sudah mengacungkan golok.

Daripada terbunuh, Muhyani melakukan perlawan dengan gunting kecil tersebut. Saat memergoki, posisi Muhyani dan maling tidak sejajar.

“Dalam artian si maling itu ada di posisi atas, di kandang kambing. Nah, Pak Muhyani di bawah gitu. Pada saat kepergok ini dalam jarak kurang lebih satu meter, nah si maling ini nyerang menggunakan golok,” ucap Hendrawan, kuasa hukum Muhyani.

Ketika diserang, Muhyani yang sudah menggenggam gunting menangkis golok. Saat golok menempel di tubuhnya, Muhyani menghujamkan gunting ke dada maling. Muhyani tidak bermaksud untuk membunuh maling. Ia hanya berusaha menghindari serangan maling yang sudah memegang golok.

“Sekaligus jatuh itu gak berkutik. Karena ya dulu pernah mamang ya sedikit-sedikit belajar, kata kakek mah ‘Kalau kamu nabrak orang atau menghantam orang kalau sudah jatuh jangan ditubruk lagi takut pura-pura’,” ujarnya dikutip dari kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Rabu, 20 Desember 2023.

Muhyani (kanan) peternak asal Serang yang membunuh maling dan kuasa hukumnya, Hendrawan (kiri).
Muhyani (kanan) peternak asal Serang yang membunuh maling dan kuasa hukumnya, Hendrawan (kiri).

Karena teringat ucapan kakeknya, Muhyani kemudian menjauhi posisi maling yang terjatuh dan berteriak meminta tolong pada warga. Maling tersebut kemudian bangun.

Alih-alih mengejar Muhyani, maling justru lari kencang. Muhyani tak mengejarnya karena khawatir maling itu membawa komplotan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat