kievskiy.org

Mahfud MD Ingin Berantas Korupsi demi Sejahterakan Orang Miskin, Mirip Janji Pemimpin Terdahulu

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD.
Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD. /Antara/Akbar Nugroho Gumay

PIKIRAN RAKYAT – Dalam debat cawapres Jumat, 22 Desember lalu, Mahfud MD kembali menyinggung praktik korupsi yang membuat kalangan bawah tidak bisa meraih mimpinya. Korupsi juga menjadi salah satu faktor penghambat pertumbuhan ekonomi tanah air.

“Korupsi terjadi di lembaga legislatif, eksekutif, yudikatif secara besar-besaran. Korupsi juga terhadi di tiga merta alam kita ini. Akibatnya apa? Rakyat miskin,” ujar Mahfud di panggung debat, Jakarta Convention Center (JCC).

Selain korupsi, Mahfud membeberkan beberapa penyebab terhambatnya laju pertumbuhan Indonesia.

“Banyak korupsi dan inefisiensi di sektor-sektor pertumbuhan ekonomi yaitu di sektor konsumsi, belanja pemerintah, ekspor-impor, dan investasi,” kata cawapres nomor urut 3 itu.

Dalam kesempatan tersebut, Mahfud mengutip penggalan Surat Al-Hasyr ayat 7 yang mendorongnya berkomitmen untuk memberantas korupsi demi menyejahterakan rakyat Indonesia, terutama keluarga miskin.

“Saudara sekalian, ini dalam rangka agar terjadi pemerataan seperti ketentuan Pasal 3 Undang-Undang Dasar (dan) di Al-Qur’an ‘Jangan biarkan kekayaan itu hanya beredar di antara orang kaya,’” ujar Mahfud.

Korupsi Penyebab Kemiskian

Selain saat debat, persoalan korupsi yang menurut Mahfud MD menjadi penentu kesejahteraan rakyat juga pernah ia bahas saat berpidato di Sumenep. Kala itu, Mahfud menyinggung keberadaan koruptor menjadi penyebab angka kemiskinan di tanah air tinggi.

“Sekarang ini masih banyak orang miskin, banyak yang tidak kebagian rakyat kita dari kekayaan negara kita ini karena di negeri ini banyak koruptornya,” katanya saat menghadiri acara salawatan untuk pemilu damai dan solidaritas Palestina di Pondok Pesantren Annuqayah, Sumenep, Jawa Timur, 18 November lalu.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) itu mengkritik penegakan hukum di Indonesia yang belum berhasil membuat para pelaku korupsi jera hingga membuat rakyat sengsara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat