PIKIRAN RAKYAT - Pembagian surat suara Pemilu 2024 kepada pemilih Warga Negara Indonesia (WNI) di Taipei, Taiwan menjadi sorotan. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari menyatakan bahwa aksi tersebut memang melanggar aturan
Pasalnya, Hasyim mengingatkan bahwa pengiriman surat suara kepada pemilih di luar negeri melalui metode pos harus dimulai pada 2 hingga 11 Januari 2024.
Dalam kasus Taiwan, Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Taipei justru mengirim surat suara ke pemilih pada 18 dan 25 Desember 2023. Hal ini, kata Hasyim, telah termaktub dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 25 Tahun 2023.
“Ini kan bisa jadi problem, karena pengirimannya tidak sesuai dengan jadwal,” ujar Hasyim dalam konferensi pers di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa, 26 Desember 2023.
Masih dalam peraturan serupa, PKPU Nomor 25 Tahun 2023, tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara Dalam Pemilihan Umum menyebutkan, ada tiga metode memilih untuk pemilih di luar negeri. Di antaranya ada Tempat Pemungutan Suara (TPS) Luar Negeri, kotak suara keliling (KSK), dan metode pos.
Saat ini, total PPLN di Taipei telah mengirim masing-masing 31.276 surat suara untuk pemilihan DPR RI dan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres). Dengan demikian tersisa 143.869 surat suara untuk masing-masing pemilihan DPR dan capres-cawapres.
Hasyim menjelaskan lebih lanjut, pihaknya baru mengklarifikasi ke PPLN di Taipei menyoal pelanggaran ini usai masalah viral di internet. Hal ini heboh setelah beredarnya video pengakuan pemilih di Taiwan bahwa mereka sudah kantongi surat suara.
Untuk itu, kata Hasyim, KPU sudah melakukan 4 hal sebagai tindak lanjut. Pertama, surat suara yang kadung dibagikan masuk kategori rusak dan tidak diperhitungkan.
Kedua, KPU berencana kirimkan surat suara pengganti ke PPLN di Taipei sebagaimana jumlah yang dibagikan secara prematur. Ketiga, pengiriman surat suara sisanya akan dilakukan sesuai jadwal, yaitu 2 – 11 Januari 2024.