PIKIRAN RAKYAT - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD Capres meminta agar aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus penganiayaan oleh anggota TNI terhadap relawan mereka, meski ada capres berlatar belakang tentara.
Juru bicara TPN Aryo Seno Baskoro menegaskan hal tersebut. Menurutnya, kekerasan dan penganiayaan tak boleh dibiarkan jika TNI ingin menunjukkan sikap netral dan mengembalikan kepercayaan publik dalam Pemilu 2024.
Ia memastikan bahwa TPN akan memberi pendampingan hukum penuh pada korban, hingga proses hukum tuntas. Besar harapannya, kata Aryo Seno, peristiwa semacam ini tak terulang kembali, sampai pemilu 2024 rampung.
"Meskipun salah satu kontestan capres dengan latar TNI, kami berharap hal ini tidak mengganggu berjalannya netralitas aparat untuk mengusut pelaku serta motifnya," ujarnya, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, 2 Januari 2023.
Seno juga membahas langkah capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang datang langsung meluangkan waktunya untuk menyambangi korban di salah satu rumah sakit, di Boyolali.
"Sebagai capres, hal ini menunjukkan sikap pembelaan, tidak hanya pada korban, tetapi juga pembelaan terhadap demokrasi yang substansial," tutur dia.
Dia selanjutnya meminta agar penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Sleman dan Boyolali secepatnya diusut dengan serius. Adapun bentrok terjadi tepatnya di Simpang Tiga Maguwoharjo, Sleman, pada Minggu, 24 Desember 2023.
"Di Sleman, Yogyakarta, kekerasan terjadi karena bentrokan dengan pendukung pasangan calon lain. Sementara di Boyolali, Jawa Tengah dilakukan oleh oknum aparat TNI," kata
Menurut laporan TPN, satu relawan Ganjar-Mahfud meninggal dunia karena dianiaya oknum pendukung pasangan capres-cawapres lain.