kievskiy.org

Respons Kritikan Cak Imin Soal Utang Beli Alutsista, DPR: Inkonsistensi Cak Imin Setelah IKN

Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. /Antara/M Risyal Hidayat

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menyoroti pernyataan calon wakil presiden nomor 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, yang mengkritik kebijakan pemerintah lebih memilih membeli persenjataan dengan utang ketimbang pengadaan alat pertanian, padahal kondisi sedang tidak ada perang.

Meutya menilai, Cak Imin mengeluarkan pernyataan tersebut bukan karena tidak paham soal pengadaan persenjataan perang. Menurutnya, Cak Imin mengkritik pemerintah karena ada motif lain kepada Menteri Pertahanan RI yang juga calon presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto.

“Saya menilai pernyataan beliau bukan karena tidak paham. Namunm memiliki intensi lain terhadap Menhan yang saat ini menjadi calon Presiden,” kata Meutya dalam keterangannya, Kamis, 4 Januari 2024.

Lebih lanjut, Meutya meyakini Cak Imin juga mengetahui persis bahwa Indonesia membutuhkan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista). Pengetahuan Cak Imin soal postur anggaran pertahanan tak terlepas dari karir politik ketum PKB tersebut yang pernah duduk di Komisi l DPR RI.

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) berjoged saat konsolidasi relawan Posko Pemilih Prabowo-Gibran (Kopi Pagi) di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023). Konsolidasi yang diikuti 10 ribu relawan dari Jakarta dan Jawa Barat tersebut untuk pemenangan pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran pada Pemilu 2024.
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) berjoged saat konsolidasi relawan Posko Pemilih Prabowo-Gibran (Kopi Pagi) di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023). Konsolidasi yang diikuti 10 ribu relawan dari Jakarta dan Jawa Barat tersebut untuk pemenangan pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO

Namun, Cak Imin seolah-olah tidak mengetahui soal kebutuhan persenjataan perang. Menurut Meutya, sikap inkonsistensi Cak Imin terlihat sejak menjadi kontestan Pilpres 2024.

“Cak Imin tahu persis kita membutuhkan alutsista. Mungkin ini salah satu bentuk inkonsistensi Cak Imin sejak Pilpres, setelah inkonsistensi terhadap IKN,” tutur Meutya.

“Saya yakin Cak Imin paham. Cak Imin menjabat ketum partai saja hampir 10 tahun. Beliau juga anggota DPR sejak tahun 1999, pernah pimpinan DPR, pernah menteri pula. Jadi saya yakin beliau paham, apalagi Cak Imin juga adalah anggota komisi 1 yang membidangi luar negeri-geopolitik dan pertahanan termasuk ikut memberi persetujuan terhadap postur anggaran pertahanan,” ucapnya menambahkan.

Meutya menyampaikan inkonsistensi tersebut adalah konsekuensi dari sikap politik Cak Imin yang mengusung tema perubahan di kontestasi elektoral 2024.

“Mungkin ini adalah jalan politik yang harus ditempuh Cak Imin setelah mengusung perubahan di pilpres 2024. masyarakat bisa menilai sendiri,” kata Meutya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat