kievskiy.org

Alasan Prabowo Tak Mau Ada Live Streaming saat ke PWI, Takut Omongannya Dipelintir

Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan visi dan misi disaksikan Ketua PWI Hendry Ch Bangun (kiri) saat mengunjungi kantor PWI Pusat di Jakarta pada Kamis, 4 Januari 2024.
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan visi dan misi disaksikan Ketua PWI Hendry Ch Bangun (kiri) saat mengunjungi kantor PWI Pusat di Jakarta pada Kamis, 4 Januari 2024. /Antara/Galih Pradipta

PIKIRAN RAKYAT - Capres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto menolak untuk diadakan siaran langsung atau live streaming ketika menghadiri dialog dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat. Dia menjadi Capres terakhir yang datang, setelah Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo memenuhi undangan PWI Pusat pada Kamis, 30 November 2023. Kemudian Capres nomor urut 1 Anies Baswedan hadir di PWI Pusat sehari setelahnya, tepatnya pada Jumat 1 Desember 2023.

Dalam kesempatan tersebut, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan menyampaikan secara utuh seluruh visi, misi, dan program unggulannya kepada PWI dan awak media nasional. Acara keduanya pun ditayangkan secara live streaming melalui kanal Youtube PWI. 

Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun menuturkan, pertemuan dengan Prabowo Subianto juga rencananya akan ditayangkan melalui live streaming. Namun, hal itu batal dilakukan, karena permintaan Prabowo Subianto.

“Jadi kan ini tanggal 7 Januari kampanye kan, kalau nanti semua dipapar seperti itu ada kekhawatiran juga (bahannya) dipelintir-pelintir," katanya kepada wartawan, Kamis 4 Januari 2024.

"Apa boleh buat ya, ini kondisi faktual. Kami sebagai tuan rumah yang mengakomodir yang penting bagi kami, program untuk mendatangkan tiga capres berjalan dengan baik,” tutur Hendry Ch Bangun menambahkan.

Bicara Kebebasan Pers dan Ekonomi Pancasila

Prabowo Subianto menyampaikan dua poin penting dalam dialog bersama PWI Pusat, yakni tentang ekonomi dan kebebasan pers. Untuk kebebasan pers, dia dengan tegas mengatakan pentingnya kebebasan pers karena kebebasan pers yang dinamis akan mendorong percepatan pembangunan.

"Kita tahu ada masalah di negara kita tentu dari pers," ucapnya.

Sementara di bidang ekonomi, Prabowo Subianto meyakini bahwa sistem ekonomi yang cocok untuk Indonesia bukanlah kapitalisme dan neoliberalisme. Namun, sistem Pancasila yang merupakan penggabungan keduanya yang berakar dari pengalaman Indonesia yang cukup lama dijajah dan bangkit ingin hidup Makmur.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat