PIKIRAN RAKYAT - Penggagas Aksi Kamisan, Sumarsih, diketahui dirundung warganet TikTok. Ia sudah melakukan aksi menuntut pengusutan isu kasus HAM tersebut selama 17 tahun tepatnya sejak 18 Januari 2007 silam.
Sumarsih yang bernama asli Maria Catarina Sumarsih memperjuangkan pengusutan kasus yang diduga membuat anaknya hilang sampai saat ini. Anaknya yang bernama asli Bernardinus Realino Norma Irmawan alias Wawan hilang sejak 13 November 1998 saat menjadi mahasiswa Universitas Atmajaya jurusan Ekonomi Akuntansi semester 5.
Dirundung warganet TikTok
Warganet mengomentari video orasi Sumarsih pada Kamis 18 Januari 2024, itu adalah momen ia menggelar Aksi Kamisan di tahun ketujuh belasnya. Beberapa komentarnya menyinggung Prabowo Subianto.
"Mau Kamisan, Sabtuan, Mingguan, gak ngaruh, 2024 Prabowo Presiden," kata akun TikTok @Vick******
"Alhamdulillah cair dari 01 dan 03, tapi tetep yang dicoblos 02," ujar akun lainnya, @Adm*****
"Buukk, nopo toh ibu ngomongnya baru sekarang. (emotikon dua jari) tetap di rakyat Buu," tulis akun TikTok @Risk****
"Kenapa baru sekarang, Mbah, koe ngomong opo, aku tetep Prabowo (emotikon dua jari)," kata akun @Orl****
Nama Prabowo Subianto diketahui disebut oleh Sumarsih di dalam orasinya, menurutnya usai Presiden Jokowi mengakui ada pelanggaran HAM berat, Prabowo haruslah sudah disebut sebagai penjahat kemanusiaan, bukan terduga lagi. Pelanggaran HAM itu diduga terkait dengan kasus penculikan atau penghilangan orang secara paksa.
"Dia (Prabowo) adalah dalang (atau) pelaku pelanggaran HAM berat. Bukti-buktinya adalah, ketika beredar video tentang pemecatan Prabowo dari kesatuan Kopassus. Kalau pun Aksi Kamisan ini, di dalam spanduknya ada tulisan 'terduga', karena spanduk itu belum rusak," kata Sumarsih.