kievskiy.org

Prabowo Ingatkan Kejamnya Persaingan Antarbangsa: Jangan Kira Bangsa Lain Sayang

Capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) menyampaikan paparan saat menghadiri Penguatan Anti Korupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta pada Rabu, 17 Januari 2024.
Capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) menyampaikan paparan saat menghadiri Penguatan Anti Korupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta pada Rabu, 17 Januari 2024. /Antara/Aditya Pradana Putra

PIKIRAN RAKYAT - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengingatkan kejamnya persaingan antarbangsa. Oleh karena itu, dia mengatakan Indonesia harus menjadi negara yang mandiri dan mampu mengelola kekayaan dengan hati-hati.

"Saya selalu ingatkan hati-hati karena persaingan antara bangsa kejam," katanya saat pertemuan dengan Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) di Graha Oikumene, Jakarta pada Jumat, 19 Januari 2024.

Menurutnya, tidak ada teman maupun musuh yang abadi. Begitu pula dengan bangsa lain, dia mengingatkan agar berhati-hati dengan intensi yang tak selalu baik.

Baca Juga: Prabowo Dapat Skor 100 dari Sopir Ojol, Tolak Berjoget karena Takut Dimarahi

"Jangan mengira bangsa lain sayang dengan kita. There are no permanent friend and no permanent enemy, only permanent interest," ucapnya.

Adapun maksud dari permanent interest atau kepentingan abadi, kata Prabowo, adalah keinginan sebuah negara untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.

Maka dari itu, dia menyebut Indonesia harus mampu mengelola kekayaan alam dengan bijak.

"Kepentingan abadi adalah ingin hidup cukup oleh semua bangsa, semua kelompok etnis, semua negara, semua kelompok, manusia," katanya.

Menteri Pertahanan ini mengatakan, Indonesia memiliki berbagai kekayaan alam yang memungkinkan bangsanya hidup dengan sejahtera.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat