PIKIRAN RAKYAT – Ganjar Pranowo menyambut baik dukungan yang diberikan oleh belasan kader Golkar yang tergabung dalam Kaukus Muda Beringin 03. Ganjar dan Mahfud MD merasa terhormat mendapat dukungan dari anggota partai koalisi lawan.
“Terima kasih ya teman-teman kader Golkar atas dukungannya. Saya yakin memberi dukungan kepada saya dan Prof Mahfud bukan jalan yang mudah,” tulis Ganjar di akun X-nya.
Ganjar mengaku senang banyak orang yang memutuskan bergabung dengan kubu 03 karena alasan demokrasi. Di sisi lain, dia sadar para kader Golkar dihadapkan dengan sanksi yang akan diberikan oleh pengurus partai karena membelot dari barisan Prabowo-Gibran.
“Untuk itulah saya memberi hormat yang setinggi-tingginya atas perjuangan sikap teman-teman sekalian,” kata Ganjar.
Terimakasih ya temen-temen kader Golkar atas dukungannya. Saya yakin memberi dukungan kepada saya dan Prof @mohmahfudmd buka jalan mudah. Untuk itulah saya memberi hormat yang setinggi-tingginya atas perjuangan sikap temen-temen sekalian. Sehat selalu dan salam buat… pic.twitter.com/4OWULCU5mL— Ganjar Pranowo (@ganjarpranowo) January 20, 2024
Dukung Ganjar-Mahfud karena Tolak Pencapresan Gibran
Belasan kader Partai Golkar yang tergabung dalam Kaukus Muda Beringin 03 mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar Pranowo dan Mahfud MD pada Pemilu 2024.
Beberapa di antaranya adalah Rafiq Perkasyah Alamsyah selaku Deklarator Kosgoro 1957, Ton Abdillah Has dan Gusti Rahmat selaku Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Indra Porka Lubis selaku Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Sumatra Utara, Widiyanti calon legislatif DPRD DKI Jakarta, dan sejumlah pengurus lainnya.
Mereka sempat mendatangi kediaman Ganjar Pranowo di Jakarta dengan mengenakan seragam kuning khas Golkar.
Saat para kader Golkar hendak menyatakan dukungan, Ganjar sempat bertanya apakah kedatangan tersebut diketahui oleh elite Golkar, terlebih partai tersebut ada di barisan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung Prabowo-Gibran.
Namun mereka mengaku tidak keberatan jika pada akhirnya dipecat oleh partai. Sebab, mereka kecewa dengan keputusan partai yang memilih Gibran sebagai cawapres meski putra sulung Presiden Joko Widodo itu bukanlah kader Golkar.