kievskiy.org

Cak Imin: Kalau Generasi Muda Melempem dan Minim Etika, Gimana Mau Bangun Masa Depan? 

Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. /Antara/Indrianto Eko Suwarso

PIKIRAN RAKYAT - Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) kembali menyinggung soal etika. Hal itu disampaikan melalui akun Instagram miliknya saat membahas acara Slepet Imin Sukabumi.

Mulanya, Cak Imin menuliskan bahwa Slepet Imin Sukabumi itu berlangsung luar biasa. Ia pun mengapresiasi anak muda yang tetap mengedepankan sikap kritis. 

“Luar biasa Slepet Imin Sukabumi. Saya mengapresiasi semangat kaum muda yang tetap mengedepankan sikap kritis, partisipatif, dan idealis,” katanya, dikutip dari @cakiminow, Selasa, 23 Januari 2024.

Cak Imin menilai sikap kritis merupakan hal yang penting untuk diterapkan anak muda. Selain itu, Cak Imin juga sempat menyinggung soal etika dan masa depan.

Baca Juga: Gibran Heran Ditertawakan Kubu Sebelah Gara-Gara Hilirisasi: Menyepelekan, Gak Boleh

“Ini penting karena mereka ini lah pewaris masa depan. Kalau generasi muda melempem, ogah kritis, tambah lagi minim etika, gimana mau bangun masa depan?? Ayo bangkit, ayo kritis, perkuat idealisme bersama AMIN untuk perubahan Indonesia!” ujarnya.

Pembangunan Indonesia Harus Libatkan Rakyat

Saat debat keempat Pilpres pada 21 Januari 2023 kemarin, Cak Imin mengatakan bahwa masyarakat Indonesia harus lebih dilibatkan dalam pembangunan negaranya sendiri. 

Menurut Cak Imin, pembangunan dan kebijakan nasional harus dilakukan dengan berpijak pada sejumlah hal, yakni keadilan hukum, keadilan iklim, keadilan ekologi, keadilan antargenerasi, keadilan agraria dan keadilan sosial.

"Rakyat harus dilibatkan, rakyat tidak boleh ditinggalkan, karena pemilik negeri ini adalah rakyat. Pemerintah hanya pelaksana dari pemilik negeri ini," ucapnya, dikutip dari Antara. 

Dalam kesempatan tersebut, pria kelahiran Jombang itu juga menyinggung soal dampak krisis iklim dan bencana ekologi di Tanah Air. Ia menilai etika lingkungan dan keseimbangan antara manusia dan alam pun dibutuhkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat