kievskiy.org

Skema ‘Student Loan’ Sedang Digodok Kemenkeu, Ganjar Janji Beri Bunga Nol Persen

Ilustrasi uang rupiah.
Ilustrasi uang rupiah. /Pixabay/Mohamad Trilaksono Pixabay/Mohamad Trilaksono

PIKIRAN RAKYAT – Kisruh pinjaman online (pinjol) untuk membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang ditetapkan oleh Institit Teknologi Bandung (ITB) memicu kemarahan publik. Menanggapi hal itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyiapkan skema pinjaman biaya pendidikan alias student loan.

Saat ini skema student loan yang diharapkan bisa membantu mahasiswa membayar UKT tengah dikaji pemerinah. Sri Mulyani menyebut skema tersebut tengah dibahas Dewan Pengawas LPDP dan pemerintah.

Nantinya student loan bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa yang tidak memiliki kemampuan secara ekonomi membayar uang kuliah. Sumber dana student loan ini adalah dari dana abadi pada program LPDP.

Setelah tercetusnya skema student loan ini, muncul kekhawatiran bahwa pinjaman mahasiswa tersebut menerapkan bunga besar. Publik mendesak pemerintah untuk tidak menerapkan bunga pada student loan ini.

Baca Juga: Jokowi Pose 1 Jari di Samping Prabowo dan Influencer, Curi Perhatian Publik

Kandidat capres 03, Ganjar Pranowo menyatakan dan berkomitmen akan menerapkan bunga 0 persen, jika keduanya terpilih jadi presiden di Pemilu 2024. Selain itu, Ganjar memiliki komitmen tinggi pada pendidikan.

“Ini komitmen Ganjar-Mahfud, bunga pinjaman pendidikan harus 0%. Program 'Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana', 'SMKN Gratis Lulus Langsung Kerja', 'Sekolah Gratis Bebas Pungli', 'Gaji Guru Naik',  'Dana Riset Ditambah hingga 1% PDB', dan 'Memperluas serta mempermudah Beasiswa Pendidikan'  juga akan kami laksanakan, Gasspoll," ujar Ganjar Pranowo.

Ancaman angsuran macet

Sri Mulyani menilai student loan perlu diberikan karena akses pendidikan harus dinikmati semua masyarakat. Tujuan utamanya dirancang agar mahasiswa bisa menempuh pendidikan dengan mudah tanpa terbebani.

Kendati demikian, Sri Mulyani mewanti-wanti agar selama prosesnya, tidak ada angsuran macet atau gagal bayar. Pasalnya hal ini sudah terjadi di Amerika Serikat (AS), karena dikhawatirkan akan membebani mahasiswa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat