kievskiy.org

Prabowo Subianto Janjikan 10 Ribu Beasiswa untuk Lulusan SMA ke Luar Negeri

Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan pandangannya saat debat kelima Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024.
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan pandangannya saat debat kelima Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. /Antara/Aditya Pradana Putra

PIKIRAN RAKYAT – Calon nomor urut 2 Prabowo Subianto menjanjikan beasiswa dalam debat capres ke-5 dengan tema Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi di Jakarta Convention Center (JCC) pada Minggu, 4 Februari 2024.

“Kita juga akan mengirim 10000 anak dari SMA lulusan SMA kita akan beri beasiswa ke luar negeri untuk belajar kedokteran dan 10 ribu lagi untuk belajar sains teknologi engineering dan matematik, kimia biologi dan fisika itu kita rebut teknologi kita rebut sains,” kata Prabowo Subianto.

Lebih jauh, Prabowo Subianto juga menambah fakultas kedokteran di Indonesia dari 92 menjadi 300. Hal tersebut akan menambah kemampuan negara dalam menyediakan fasilitas kesehatan.

“Kami akan segera Mempercepat mengatasi kekurangan dokter di Indonesia kita kekurangan sekitar 140.000 dokter dan itu akan kita segera atasi dengan cara kita akan menambah fakultas kedokteran di Indonesia dari yang sekarang 92 kita akan membangun 300 fakultas kedokteran,” ungkap Prabowo Subianto.

Seperti diketahui, menurut laporan Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Andin Hadiyanto, sepanjang tahun 2022, sebanyak 5.664 orang menerima beasiswa dari LPDP. Ini membawa jumlah kumulatif penerima beasiswa LPDP sejak tahun 2013 menjadi 35.536 orang.

Dari total penerima beasiswa, sekitar 55,7% memilih untuk menempuh studi di perguruan tinggi dalam negeri, sementara 44,3% memilih studi di luar negeri. Penerima beasiswa yang memilih belajar di luar negeri mayoritas mengarah ke wilayah Eropa (58%), diikuti oleh Australia dan Selandia Baru (20,7%), Amerika Utara (12,2%), Asia (8,6%), dan Afrika (0,5%).

Namun, beberapa alumni penerima beasiswa LPDP menghadapi masalah karena tidak memenuhi kontrak untuk kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan studi mereka di luar negeri.

"Dari 35 ribu (penerima beasiswa LPDP), sekarang yang bermasalah ada 413 orang," ungkap Direktur Utama LPDP Andin Hadiyanto.

"Dari 413 itu, 144 orang sudah kita tindak dan kembali (ke Indonesia). Sekarang yang masih dalam komunikasi intensif untuk kita tindak kembali 169 orang, itu tidak sampai satu persen," tambahnya.

Menurut Andin, sebagian kecil alumni LPDP yang belum pulang ke Indonesia memiliki alasan karena menikah dan memiliki anak di luar negeri. Meskipun demikian, LPDP tetap berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini dengan intensif berkomunikasi dengan para alumni yang belum memenuhi kewajibannya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat