PIKIRAN RAKYAT - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dengan tegas menolak isu yang menyebutkan bahwa dirinya akan mundur dari Kabinet Indonesia Maju.
Dalam pernyataannya di Jakarta pada Rabu lalu, Muhadjir menegaskan bahwa spekulasi tentang mundurnya dirinya dari kabinet adalah tidak benar.
"Termasuk isu saya mundur, enggak ada saya mundur. Saya itu jangankan mundur, maju saja enggak bisa," ujar Muhadjir, menegaskan posisinya di kabinet.
Isu mengenai kemungkinan mundurnya Muhadjir muncul bersamaan dengan kabar mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam beberapa pekan terakhir.
Namun, Muhadjir menekankan bahwa tidak ada kebenaran dalam kabar tersebut.
Dalam konferensi pers yang digelar di Kemenko PMK, Muhadjir mengakui adanya penurunan kinerja di kabinet, terutama mengingat adanya tahun politik. Presiden Joko Widodo sebelumnya telah mengingatkan jajarannya dua tahun lalu agar mempercepat implementasi program-program pada awal periode kepemimpinannya.
"Sehingga pada akhir periode tahun politik itu beban tidak terlalu numpuk," tambahnya.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi juga telah menegaskan bahwa kondisi Kabinet Indonesia Maju saat ini solid dan baik-baik saja. Retno menyatakan bahwa dirinya dan para menteri lainnya memiliki komunikasi yang baik dan menjelaskan bahwa kabinet berada dalam keadaan solid.
Spekulasi mengenai rencana mundurnya beberapa menteri pertama kali disampaikan oleh ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri, pertengahan Januari lalu. Menurut Basri, alasan rencana mundurnya sejumlah menteri seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menlu Retno Marsudi, serta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono adalah ketidaknyamanan mereka dengan Presiden Joko Widodo terkait dengan Pemilu 2024.***