kievskiy.org

Prabowo di Mata Dunia: Unggul Quick Count berkat Jokowi Mundurkan Demokrasi

Prabowo Subianto.
Prabowo Subianto. /Pikiran Rakyat/Fian Afandi

PIKIRAN RAKYAT - Prabowo Subianto disorot dunia usai hasil Quick Count dirinya di Pilpres 2024 mengungguli kandidat lain. Calon presiden (Capres) itu unggul atas Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Menurut laman media asing, Al Jazeera, ada peran Jokowi dalam memuluskan langkah Prabowo meraih suara unggul menurut Quick Count tersebut. Salah satunya berkaitan dengan sang calon wakil presiden (Cawapres), Gibran Rakabuming Raka.

Prabowo unggul karena efek Jokowi

Al Jazeera menyebut kesuksesan Prabowo unggul di perhitungan cepat karena ada peran Jokowi yang mendukung pencalonannya. Selain itu, Cawapresnya adalah anak pertama dari sang presiden.

"Prabowo menjadi kandidat terdepan dalam pemilu ini, berkat dukungan nyata dari Widodo, yang dikenal sebagai Jokowi," katanya dalam pemberitaan pada Rabu, 14 Februari 2024.

"Gibran, Wali Kota Solo berusia 36 tahun, ditunjuk sebagai calon wakil presiden Prabowo setelah keputusan pengadilan kontroversial mengenai batasan usia di mana saudara ipar Widodo (Anwar Usman) menjadi salah satu hakimnya," ujarnya lagi.

Tak hanya itu, Prabowo juga kerap mengampanyekan akan melanjutkan kebijakan yang dilakukan Jokowi selama 10 tahun terakhir. Sementara itu, sang presiden tidak bisa mencalonkan diri lagi karena maksimal dua kali terpilih menurut konstitusi.

"Selama masa kampanye, Prabowo dan Gibran berjanji untuk meneruskan kebijakan-kebijakan Jokowi, yang memperoleh tingkat dukungan sekira 80 persen, namun dilarang berdasarkan konstitusi untuk mencalonkan diri lagi," tutur Al Jazeera.

"Mereka akan mewarisi perekonomian yang tumbuh sedikit di atas 5 persen tahun lalu, dan serangkaian proyek infrastruktur ambisius, termasuk pemindahan ibu kota dari Jakarta ke pulau Kalimantan," ujarnya melanjutkan.

Peran Jokowi dalam Pilpres 2024 diduga sebagai upaya membangun dinasti politik baru yang tentu dikecam publik padahal pemerintahan Soeharto sudah runtuh pada 1998 lalu. Sang presiden sebenarnya merupakan tokoh sipil pertama yang naik takhta lewat pemilihan langsung pada 2014 lalu setelah pemilihan jenis itu digelar pertama kali pada 2004.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat