kievskiy.org

Anies Baswedan: Terima Kasih Saya Dikasih Lingkungan yang Merendahkan dan Meremehkan

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menyapa simpatisan dalam kampanye akbar di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Sabtu (10/2/2024). Kampanye tersebut merupakan penutup sebelum hari pelaksanaan Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024. ANTARA FOTO/ Erlangga Bregas Prakoso/tom.
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menyapa simpatisan dalam kampanye akbar di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Sabtu (10/2/2024). Kampanye tersebut merupakan penutup sebelum hari pelaksanaan Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024. ANTARA FOTO/ Erlangga Bregas Prakoso/tom. /ERLANGGA BREGAS PRAKOSO ERLANGGA BREGAS PRAKOSO

PIKIRAN RAKYAT - Capres nomor urut 1, Anies Baswedan memberikan sejumlah wejangan kepada warganet di Platform X (dulu Twitter), melalui fitur Space atau siaran langsung berbasis audio, yang didominasi oleh pendengar dari kalangan anak muda.

Space yang diinisiasi oleh akun @Aniesbubble dan @HaveAniesday itu berlangsung selama sekitar satu setengah jam lebih, sejak pukul 20.00 WIB hingga pukul 21.45 WIB, Minggu, 25 Februari 2024.

Menjawab salah satu pertanyaan, Anies mengemukakan kiat-kiatnya jika tengah dihadapkan pada situasi sulit, di mana orang-orang sekitar memberi penilaian meremehkan atau memandang kecil dirinya.

Menurut Anies, alih-alih melihatnya sebagai beban dan ujian, lingkungan sulit itu lebih baik disikapi seperti pelajaran dan pengalaman berharga, untuk berkembang menjadi pribadi lebih baik.

"(Bilang pada diri) terima kasih saya dikasih lingkungan yang merendahkan, terima kasih saya dikasih lingkungan yang meremehkan. Jadi saya berlatih menghadapi lingkungan yang meremehkan itu," ucap Anies, dilihat dari DeSpace Anies (Unofficial) with Pak Anies #AnieSpace, Minggu, 25 Februari 2024.

"Coba kalau nggak dikasih lingkungan itu, nggak pernah merasakan gimana diremehkan, terus gimana menghadapi orang yang meremehkan. Bagaimana survive (bertahan). Ini pengalaman luar biasa," kata Anies menambahkan.

Capres Koalisi Perubahan itu lantas melanjutkan, pengalaman yang buruk tetap pengalaman yang memperkaya khazanah hidup. Untuk itu ia meyakinkan bahwa lingkungan yang sulit merupakan titik tolak awalan untuk terus melangkah maju, bukan sebaliknya.

"Jadi kita melihatnya dari sisi learning (pembelajaran). Bahwa kita dikasih training untuk menghadapi situasi yang nggak enak. Nanti, jadikan itu kesempatan belajar, untuk memperkaya diri dengan pengalaman," ujarnya.

"Jangan dipandang ini sebagai the end of the world (akhir dunia), no, this is the beginning of the world (ini justru awal kehidupan). Itulah cara pandang menghadapi situasi yang sulit, (anggap) kalau saya lagi dikasih pelajaran baru, pengalaman baru, gimana saya bisa melewati ini semua," kata dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat