kievskiy.org

Penetapan Awal Ramadhan 2024 Muhammadiyah dan Prediksi NU berbeda

Ilustrasi - Pengamat mengamati hilal di menara gedung Fakultas Kedokteran Kampus Universitas Islam Bandung (UNISBA), Bandung, Jawa Barat.
Ilustrasi - Pengamat mengamati hilal di menara gedung Fakultas Kedokteran Kampus Universitas Islam Bandung (UNISBA), Bandung, Jawa Barat. /Antara/RAISAN AL FARISI

PIKIRAN RAKYAT - Meski sama-sama organisasi masyarakat (ormas) Islam, penetapan awal Ramadhan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) tidak selalu sama. Sebab, mereka menggunakan metode berbeda dalam menentukan kapan puasa akan dilaksanakan.

Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki Wujudul Hilal. Kriteria tersebut mensyaratkan tiga parameter yaitu ijtimak sebelum gurub, bulan terbenam (moonset) setelah matahari terbenam (sunset), dan saat gurub hilal sudah wujud di atas ufuk.

Sedangkan NU dan Pemerintah menggunakan metode rukyatul hilal dalam menentukan awal bulan Ramadhan. Metode tersebut mempertimbangkan hasil hisab posisi hilal yang dikonfirmasi lagi lewat pengamatan hilal dengan kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

Berdasarkan kriteria MABIMS, tinggi hilal pada saat Matahari terbenam minimal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Muhammadiyah pun telah memutuskan awal Ramadhan kali ini akan jatuh pada Senin 11 Maret 2024. Sedangkan NU, meski rukyatul hilal belum digelar, telah memprediksi awal Ramadhan akan jatuh pada Selasa 12 Maret 2024.

Awal Ramadhan Versi Muhammadiyah

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan awal bulan Ramadhan 2024 jatuh pada Senin 11 Maret 2024. Hal itu diputuskan berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal yang menjadi pedoman Majelis Tarjih dan Tajdid.

Keputusan penentuan awal puasa ditandatangani Wakil Ketua dan Wakil Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Hamim Ilyas, dan Atang Solihin. Di dalam surat keputusan terkait awal Ramadan termaktub penjelasan yang menyebutkan hari Ahad, 29 Syakban 1445 H, yang bertepatan dengan 10 Maret 2024, ijtimak menjelang Ramadan 1445 H terjadi pada pukul 16:07:42 WIB.

Kemudian, tinggi bulan pada saat matahari terbenam di Yogyakarta menunjukkan bahwa hilal sudah wujud. Saat matahari terbenam tanggal 10 Maret 2024, bulan berada di atas ufuk (hilal sudah wujud) kecuali di beberapa wilayah tertentu seperti Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.

Prediksi NU

Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) memprediksi awal bulan Ramadhan 1445 Hijriah diprediksi bertepatan dengan tanggal 12 Maret 2024. Prediksi tersebut berdasarkan pengamatan posisi hilal, baik dari sisi tinggi maupun elongasinya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat