kievskiy.org

Sumur Resapan di Jakarta Sengaja Ditutup agar Banjir? Begini Tanggapan Pemprov DKI

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kelapa Hybrida Timur, Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, Kamis (29/2/2024). Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta sebanyak 36 ruas jalan di wilayah Ibu Kota terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi.
Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kelapa Hybrida Timur, Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, Kamis (29/2/2024). Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta sebanyak 36 ruas jalan di wilayah Ibu Kota terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi. /Antara/M Risyal Hidayat

PIKIRAN RAKYAT - Pemprov DKI Jakarta merespons kabar soal adanya penutupan sumur resapan di Jakarta. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA), Ika Agustin Ningrum, mengatakan bahwa dia tidak memerintahkan untuk menutup sumur resapan.

"Dinas SDA tidak ada memerintahkan untuk melakukan penutupan sumur resapan di jalan," kata Ika, Senin, 4 Maret 2024.

Menurutnya, apabila ada sumur resapan yang tertutup, maka pihaknya akan melakukan pemeliharaan agar fungsinya berjalan baik dan tidak mengganggu para pengguna jalan.

"Apabila ada sumur resapan yang tertutup, kami akan lakukan pengecekan untuk pemeliharaan sehingga sumur resapan dapat berfungsi seperti seharusnya dengan memperhatikan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan," ucapnya.

Menurut Ika, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk mengatasi persoalan banjir. Salah satu yang dilakukan adalah mempertahankan anggaran biaya pemeliharaan sumur di ibu kota.

Sebelumnya, pengguna media sosial X dengan akun @doktertifa menyebut banjir Jakarta yang terjadi beberapa hari lalu diakibatkan sumur resapan yang ditutup dengan cor beton. Dia menduga pemerintah sengaja melakukan itu agar banjir terus terjadi sehingga memperkuat alasan untuk pindah ibu kota.

"Jakarta sengaja dibuat banjir agar semakin kuat alasan pindahkan ibu kota. Benarkah lubang porus dan sumur resapan bikinan Anies dicor beton? Kalau iya, betapa jahatnya! Berapa sadisnya kepada rakyat!" katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat