kievskiy.org

Roundup: Teka-teki Kasus Keluarga Lompat dari Apartemen, Kecupan Suami di Kening Istri Menambah Pertanyaan

Ilustrasi korban.
Ilustrasi korban. /Pixabay/Clker-Free-Vector-Images

Disclaimer: Bijaksanalah dalam membaca konten ini! Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda yang merasakan gejala depresi sehingga ada dorongan untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental. Anda dapat menghubungi layanan konseling terdekat di Kota/Kabupaten Anda.

PIKIRAN RAKYAT - Warga Penjaringan Jakarta Utara dihebohkan dengan kasus satu keluarga lompat dari apartemen pada Sabtu, 9 Maret 2024.

Misteri kematian satu keluarga itu menjadi tanda tanya lantaran hingga kini polisi masih terus mendalami motif yang melatari aksi bunuh diri secara berjemaah tersebut.

Dari hasil penyelidikan, polisi mendapati beberapa fakta bahwa suami sempat mencium kening istri sebelum melakukan aksi lompat dari apartemen.

Keempat anggota keluarga itu juga dilaporkan dalam kondisi tangan terikat saat jatuh dari lantai 22.

Kronologi Kejadian

Menurut keterangan polisi, keluarga tersebut tiba di apartemen pada pukul 16.20, langsung menuju ke lobi dan naik lift ke lantai 22. Keempat korban tersebut sempat dilihatpetugas yang berjaga. Namun, EA, AIL, JWA, dan JIL langsung masuk ke dalam lift.

EA, diduga kepala keluarga, terlihat mencium kening istri dan anak-anaknya serta mengumpulkan semua telepon seluler sebelum mereka bersama-sama naik ke rooftop melalui tangga darurat. Setelah itu, berdasarkan keterangan petugas jaga, terdengar suara dentuman keras dan langsung ditemukan empat jenazah.

Empat jasad korban ditemukan tergeletak di pelataran parkir dalam kondisi yang mengenaskan, menandai akhir dari tragedi yang memilukan. Tim Inafis Polres Metro Jakarta Utara tiba di lokasi kejadian untuk melakukan investigasi lebih lanjut, dan sekitar pukul 19.05 WIB, jasad-jasad tersebut dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk dilakukan visum.

Kompol Agus Ady Wijaya menyatakan bahwa keluarga tersebut sebelumnya memang tinggal di apartemen itu, namun selama dua tahun terakhir tidak berada di sana. Berdasarkan bukti awal dan pengamatan, insiden ini disimpulkan sebagai bunuh diri yang direncanakan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat