kievskiy.org

Survei LSI Denny JA: Mayoritas Publik Terima Prabowo-Gibran sebagai Pemenang Pilpres 2024

Hasil survei LSI Denny JA menyebutkan 89,8 persen responden menerima hasil KPU yang menetapkan Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024.
Hasil survei LSI Denny JA menyebutkan 89,8 persen responden menerima hasil KPU yang menetapkan Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024. / Pikiran Rakyat/Muhammad Ashari

PIKIRAN RAKYAT - Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, menyebutkan mayoritas publik akan menerima kebijakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menetapkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming sebagai pemenang Pilpres 2024.

Hasil survei LSI Denny JA menyebutkan 89,8 persen responden menerima hasil KPU. Sementara sebanyak 9,3 persen menyatakan tidak setuju dengan keputusan KPU. Lalu, sekira 0,9 persen menyatakan tidak tahu/tidak menjawab.

“Penetapan KPU tersebut akan disetujui oleh mayoritas publik. Begitulah yang tergambar dari survei nasional LSI Denny JA yang dilakukan beberapa waktu sebelum penetapan,” katanya dalam konferensi pers, Jumat, 22 Maret 2024.

LSI Denny JA melakukan survei tatap muka (face-to-face interview) dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia. Dengan 1.200 responden, margin of error survei ini sebesar 2.9 persen.

Survei dilakukan pada 1-15 Maret 2024. Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisis dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in-depth interview, expert judgement, dan focus group discussion.

Adapun KPU menetapkan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres 2024 dengan perolehan 96.214.691 suara atau 58,58 persen.

Ardian menambahkan, meski penetapan diterima mayoritas publik, tetapi bila melihat komposisi koalisi partai politik di parlemen, belum mayoritas. Oleh sebab itu, partai politik koalisi Prabowo-Gibran dinilainya perlu mendapatkan tambahan kekuatan partai politik.

Menurutnya, partai koalisi Prabowo-Gibran perlu dukungan tambahan parpol semipermanen minimal selama 20 tahun ke depan. Ini terutama bila mempertimbangkan berbagai proyek strategis yang akan dilaksanakan, seperti perpindahan ibu kota atau proyek hilirisasi.

Ia menambahkan, koalisi partai semipermanen mendapatkan penerimaan yang positif di responden survei. Sebanyak 75,8 persen responden diklaimnya setuju dengan koalisi partai semipermanen.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat