kievskiy.org

Begini Rute Kereta Cepat Brunei yang Tembus ke IKN, Ditaksir Habiskan Rp1.114 Triliun

Brunei dikabarkan akan membangun kereta cepat yang terhubung ke IKN, simak rute yang direncanakan dan anggaran yang dihabiskan.
Brunei dikabarkan akan membangun kereta cepat yang terhubung ke IKN, simak rute yang direncanakan dan anggaran yang dihabiskan.

PIKIRAN RAKYAT – Brunei Darussalam dikabarkan tertarik untuk turut berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Perusahaan infrastruktur asal Brunei, Brunergy Utama, dikabarkan berencana membangun proyek kereta api berkecepatan tinggi pertama di Pulau Kalimantan. Proyek ambisius ini diharapkan akan menghubungkan Brunei dengan Indonesia dan Malaysia, melansir dari Nikkei Asia pada Rabu Rabu, 3 Maret 2024.

Diperkirakan, proyek ini akan menelan dana investasi sekitar US$ 70 miliar atau sekira dengan Rp 1.114,4 triliun. Brunergy Utama, awalnya bergerak di sektor minyak dan gas, mengumumkan proyek ini pada akhir pekan lalu dengan skala yang sangat besar, membentang sepanjang 1.620 kilometer.

Rencananya, tahap pertama proyek ini akan menghubungkan Kota Pontianak di Indonesia, Kota Kuching, Kinabalu, Sarawak, dan Sabah di Malaysia, sebelum melanjutkan perjalanannya ke distrik Tutong di Brunei. Sedangkan untuk tahap kedua, proyek akan diperluas ke arah selatan, menghubungkan Tutong dengan provinsi Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur di Indonesia, termasuk kota Samarinda dan Balikpapan. Bahkan, ada rencana untuk menghubungkan proyek ini dengan IKN.

Rute Kereta Cepat Brunei - IKN

Jalur kereta cepat Trans-Borneo ini akan memiliki empat terminal sebagai hub utama jaringan kereta berkecepatan tinggi dengan total 24 stasiun. Kereta ini direncanakan dapat melaju dengan kecepatan hingga 350 kilometer per jam, membawa dampak signifikan terhadap konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah.

Dikutip dari Nikkei, rencananya pembangunan tahap pertama akan dimulai dengan menghubungkan beberapa kota penting di Pulau Kalimantan. Tahap pertama akan menghubungkan Kota Pontianak di Indonesia dengan Kota Kuching, Kinabalu, Sarawak, dan Sabah di Malaysia, sebelum melanjutkan perjalanannya ke distrik Tutong di Brunei.

Selanjutnya, tahap kedua proyek ini akan melanjutkan pembangunannya ke arah selatan, menghubungkan Tutong dengan provinsi Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur di Indonesia. Kota-kota seperti Samarinda dan Balikpapan termasuk dalam rencana pembangunan tahap kedua ini. Jalur tersebut akan dilanjutkan hingga ke IKN yang berlokasi di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.

Namun, hingga saat ini, pemerintah Indonesia belum menerima proposal resmi baik dari pemerintah Brunei maupun dari Brunergy Utama. Meskipun Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui telah mendengar informasi tersebut sejak lama.

"Belum (ada komunikasi). Tapi itu sudah ada dari rencana lama," ujar Jokowi di Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu 3 April 2024.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Risal Wasal, juga menyatakan bahwa pihaknya telah menerima informasi tentang rencana tersebut, namun belum ada pembicaraan resmi.

"Belum ada official sama sekali. Itu orang punya konsep ingin bangun kereta api," ungkap Risal saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa 2 April 2024.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat