kievskiy.org

Luhut Ingatkan Prabowo Tak Bawa Orang Toxic ke Kabinet, JK: Pelanggar UU Lebih Tak Boleh

Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. /Pikiran Rakyat/Oktaviani

PIKIRAN RAKYAT - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) menanggapi pesan Luhut Binsar Pandjaitan ke Prabowo Subianto soal jangan membawa orang toxic ke kabinet. JK mengaku tidak tahu arti toxic yang dimaksud Luhut.

"Pertama, (saya) tidak mengerti soal toxic," kata JK di Hotel Grand Sahid Jakarta.

Menurutnya, orang-orang yang tidak boleh duduk di kursi menteri adalah mereka yang tidak mengindahkan undang-undang dan tidak mementingkan hajat rakyat.

"Yang saya pahami, siapa saja yang tidak melaksanakan Undang-Undang Dasar Pasal 33 untuk kepentingan rakyat, itu tidak boleh (diajak masuk kabinet)," ujarnya.

"Lebih tegas, siapa yang melanggar Undang-Undang Dasar, tidak melaksanakannya untuk kepentingan rakyat itu lebih tidak boleh," ujar JK menambahkan.

Pesan Luhut ke Prabowo

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mewanti-wanti presiden terpilih Prabowo Subianto untuk tidak mengajak orang toxic bergabung dengan kabinetnya. Sebab menurutnya, orang toxic itu akan menjadi bumerang bagi kabinet.

"Untuk presiden terpilih, saya bilang jangan bawa orang toxic ke pemerintahanmu, itu akan sangat merugikan kita,” kata Luhut saat menghadiri acara “Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth” di Jakarta, Jumat, 3 Mei 2024.

Pesan tersebut disampaikan Luhut ke Prabowo, berkaca dari pengalamannya berada di pemerintahan Joko Widodo selama 10 tahun terakhir. Dia menyebut salah pilih orang untuk bergabung ke kabinet bisa merepotkan.

Luhut mengatakan pemerintah saat ini tengah berhadapan dengan regulasi-regulasi yang bertentangan dengan kepentingan nasional. Oleh karena itu, ia berpesan kepada Prabowo untuk selektif dalam memilih calon menterinya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat