PIKIRAN RAKYAT – Jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) mengalami peningkatan selama kurun waktu 2021 hingga 2023. Berdasarkan data dari BP2MI, TKI paling banyak mendominasi wilayah Hong Kong dan Taiwan.
Dari data per tahun 2023, tiga Provinsi di Indonesia yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat menyumbang PMI paling banyak. Para TKI ini mendominasi wilayah Asia dan Afrika, jumlahnya mencapai 71 persen dari total penempatan kawasan Asia dan Afrika.
Sementara itu, ada lima kabupaten yang menyumbang PMI terbanyak sepanjang tahun 2023. Kelima kabupaten ini menyumbang TKI sampai 25 persen dari total penempatan di kawasan Asia dan Afrika.
Berikut ini daftar 5 kabupaten yang menyumpang PMI terbanyak ke luar negeri:
- Indramayu: 18.940
- Lombok Timur: 12.638
- Cilacap: 11.197
- Kab. Cirebon: 10.361
- Lombok Tengah: 9.973
Pada tahun 2023, jumlah PMI dari Indramayu naik sebanyak 52 persen dari yang sebelumnya hanya 6.481 orang saja. Lombok Timur naik 49 persen dari tahun sebelumnya hanya 4.155 orang, Cilacap naik 33 persen dari 2.802 orang, Kab. Cirebon naik jadi 44 persen dari yang sebelumnya 3.033, dan Lombok Tengah naik 56 persen dari yang sebelumnya 3.599 orang.
5 provinsi penyumbang PMI terbanyak
- Jawa Timur: 65.997
- Jawa Tengah: 57.688
- Jawa Barat: 49.988
- Nusa Tenggara Barat (NTB): 31.988
- Lampung: 21.297
Negara tujuan PMI terbanyak
- Taiwan: 83.216
- Malaysia: 72.260
- Hong Kong: 65.916
- Korea Selatan: 12.580
- Jepang: 9.673
Jumlah penempatan PMI di lima negara tersebut mencapai 95 persen dari total penempatan di kawasan Asia dan Afrika selama tahun 2023. Perempuan mendominasi jumlah PMI tahun 2023, jumlahnya mencapai 61 persen, sedangkan laki-laki hanya 39 persen.
Mayoritas PMI kawasan Asia dan Afrika memiliki latar belakang SMA atau SMK sebanyak 109.898 orang. PMI lulusan SMP mencapai 82.504 orang, dan PMI lulusan SD sebanyak 59.239 orang.
Selama tahun 2023, PMI yang mendominasi wilayah Asia dan Afrika paling banyak bekerja sebagai caregiver. Sebanyak 361.622 PMI bekerja sebagai caregiver, 225.793 orang bekerja sebagai worker, 75.673 bekerja sebagai house maid, 33.398 orang sebagai nursing home, 32.680 orang bekerja sebagai domestic helper.***