kievskiy.org

SYL Ancam Pejabat Kementan Karena Cuma Beri Rp600 Juta dari Rp1 M untuk Biaya Umrah Keluarga

SYL disebut pernah marah dan mengancam pejabat Kementan karena gagal mengumpulkan uang Rp1 M untuk kebutuhan pribadi keluarganya.
SYL disebut pernah marah dan mengancam pejabat Kementan karena gagal mengumpulkan uang Rp1 M untuk kebutuhan pribadi keluarganya. /Antara/Aprillio Akbar

PIKIRAN RAKYAT - Direktur Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) Nasrullah mengungkapkan bahwa dirinya pernah diancam oleh Menteri Pertanian periode 2019—2023, Syahrul Yasin Limpo (SYL), karena dianggap kurang loyal dalam memenuhi permintaan setoran uang untuk kebutuhan pribadi SYL dan keluarganya.

Nasrullah memaparkan bahwa ancaman tersebut terjadi secara tidak langsung sekitar Juli 2022, saat semua pejabat eselon I Kementan dikumpulkan di ruang transit tamu Gedung Kementan.

"Waktu itu Pak Menteri marah kepada kami semua, eselon I, soal loyalitas itu. Lalu saya sendirian ditunjuk Pak Menteri," ujar Nasrullah saat bersaksi dalam sidang pemeriksaan saksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin, 13 Mei 2024.

Setelah ditunjuk oleh SYL, Nasrullah dipanggil oleh Sekretaris Jenderal Kementan periode 2021—2023, Kasdi Subagyono, yang menjelaskan lebih lanjut alasan penunjukan tersebut. Kasdi menyampaikan bahwa penunjukan itu merupakan bentuk kemarahan SYL atas tindakan Nasrullah yang dianggap kurang loyal, seperti sering terlambat dan tidak mencapai target dalam memenuhi kebutuhan SYL yang tidak terdapat dalam anggaran Kementan.

Baca Juga: Kasus Dugaan Korupsi SYL: Penyanyi Nayunda Nabila Dipanggil KPK sebagai Saksi

Hanya Mampu Kumpulkan Rp600 Juta dari Rp1 M yang Diminta SYL

Nasrullah mengungkapkan bahwa salah satu kebutuhan tersebut adalah untuk membiayai perjalanan umrah SYL dan keluarganya. Untuk tujuan ini, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan diminta mengumpulkan uang senilai Rp1 miliar, namun hanya mampu mengumpulkan Rp600 juta.

"Untuk kebutuhan itu, kami ditargetkan Rp1 miliar, tetapi kami hanya mengumpulkan Rp600 juta," ucap Nasrullah.

Pengancaman tidak langsung oleh SYL juga pernah terjadi di hadapan para eselon I Kementan dalam forum resmi. Kala itu, SYL menyebut bahwa Partai Nasional Demokrat (NasDem) menilai para pejabat eselon I Kementan kurang loyal sehingga perlu dievaluasi, termasuk evaluasi jabatan.

Selain ancaman, Nasrullah juga mendengar bahwa dua pejabat eselon II Kementan dinonjobkan karena tidak loyal dalam memenuhi setoran dana untuk kebutuhan SYL. Kedua pejabat tersebut adalah Kepala Balai Besar Veteriner di Maros, Sulawesi Selatan, dan Kepala Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan di Bogor, Jawa Barat.

"Kami tidak tahu kenapa dinonjobkan, tetapi dugaan kami karena tidak loyal terhadap permintaan Pak Menteri," tambah Nasrullah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat