kievskiy.org

2 Insinyur PT Dirgantara Indonesia Ditangkap di Korea Selatan, Diduga Curi Data Jet Tempur KF-21

Ilustrasi pencurian data.
Ilustrasi pencurian data. /Pixabay/B_A

PIKIRAN RAKYAT - Dua insinyur asal Indonesia diduga mencuri data informasi teknologi pengembangan jet tempur KF-21 Boramae milik Korea Selatan. Proses penyelidikan pun masih terus dilakukan oleh otoritas setempat.

KBRI Seoul menjelaskan bahwa sejak kasus ini mengemuka pada Februari 2024, penyelidikan terhadap dua insinyur PT Dirgantara Indonesia (PTDI) itu masih belum selesai.

“Akan tetapi, pihak Korea telah berkomunikasi langsung dengan Kementerian Pertahanan RI dan PTDI. Jadi PTDI pun aware sekali mengenai apa yang sedang terjadi,” ucap Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Seoul Zelda Wulan, Selasa 14 Mei 2024.

Dalam merespons isu ini, peran KBRI adalah memastikan agar proses penyelidikan tersebut berjalan sesuai aturan. Mereka juga memastikan bahwa kedua insinyur tersebut dalam keadaan yang baik, meski mereka dilarang keluar dari wilayah Korea Selatan hingga penyelidikan selesai.

Dua Insinyur Tidak Ditahan

Zelda Wulan mengakui bahwa pemberitaan akan kasus ini sempat menghebohkan publik Indonesia. Namun, dia menegaskan bahwa kedua insinyur tersebut tidak ditahan atau dipenjara selama penyelidikan berjalan.

“Di sini mereka bisa melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasa. Hanya mereka diminta untuk tidak keluar dari Korea, dan memang ada surat cekal mereka tidak meninggalkan Korea,” tuturnya.

Kedua WNI itu bahkan sempat menghadiri acara buka puasa bersama dan halal bi halal Idul Fitri yang diselenggarakan di KBRI pada April lalu.

“Dan kami selalu berkomunikasi dengan mereka from time to time untuk memantau kondisi keduanya,” ucap Zelda Wulan.

Kedua insinyur Indonesia tersebut merupakan anggota tim pengembangan jet tempur bersama dengan Korea Selatan, yang sehari-hari bekerja bersama Korea Aerospace Industry (KAI) sebagai mitra PTDI dalam kerja sama industri pertahanan itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat