kievskiy.org

Megawati Bersedia Disebut Provokator: Demi Kebenaran dan Keadilan, Enak Saja

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. /Antara/M Risyal Hidayat

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri bersedia disebut provokator di ranah politik. Di depan seluruh kader, ia mengatakan tak masalah dicap demikian.

Hal itu disampaikan Megawati dalam pidato politik terbarunya, saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V partai berlambang banteng moncong putih itu di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Jumat, 24 Mei 2024.

Megawati mulanya membahas soal 'makna' di balik patung banteng tertusuk panah di sekitar arena rakernas. Menurutnya, patung itu menjadi simbol bahwa PDI Perjuangan tak akan tumbang meski disakiti dan dilukai.

"Ndak apa-apa, tadi 'kan ada banteng penuh panah, ya saya bilang ‘Enggak apa-apa kok, kita tahan banting kok’,” kata Megawati.

"Berani apa tidak? Takut apa tidak? Berani apa tidak? Takut apa tidak? Berani apa tidak? Takut apa tidak?" ucapnya kepada seluruh kader yang hadir, lantas disambut teriakan "tidak" dari bangku audiens.

"Nah, gitu dong. Berani!" kata Megawati lagi, sambil mengarahkan telunjuknya ke hadapan para kader.

Ia lantas memprediksi adanya penilaian dari eksternal setelah mendengarkan pidatonya. Dia mengaku sudah siap dan tak masalah dicap sebagai provokator usai pidatonya tersebar.

"Nanti katanya 'Bu Mega provokator.' Ya! Saya sekarang provokator demi kebenaran dan keadilan. Uenak ae (enak saja, red.). Ngerti 'kan yang dimaksud? Ya sudah," ucap dia.

Ia menambahkan, sikap marahnya belakangan merupakan bentuk dari perlindungan diri, menghadapi berbagai tekanan dari luar. Megawati kembali membawa analogi anak panah di tubuh banteng.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat