kievskiy.org

Puncak Haji, Jemaah Nafar Awal Hari Ini Tinggalkan Mina Sebelum Matahari Terbenam

Menteri Agama,  Yaqut Cholil Qoumas saat lempar jumrah di Jamarat, Mina, Selasa, 18 Juni 2024 dini hari.* -
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas saat lempar jumrah di Jamarat, Mina, Selasa, 18 Juni 2024 dini hari.* - MCH 2024

PIKIRAN RAKYAT - Selasa, 18 Juni 2024 atau 12 Zulhijah 1445 Hijriah adalah hari ketiga jemaah haji berada di Mina. Jemaah haji kembali melakukan lontar jumrah Ula, Wustho, dan Aqabah.

Sesuai dengan jadwal lontar jumrah yang telah ditetapkan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, pada 12 Zulhijah 1445 H, jemaah melakukan lontar jumrah pada pukul 00.00-5.00 Waktu Arab Saudi (WAS), pukul 5.00-10.30 WAS, pukul 14.00-18.00 WAS, dan pukul 18.00-00 WAS.

PPIH Arab Saudi kembali mengingatkan jemaah haji agar mematuhi jadwal dan jalur melontar jumrah yang telah ditetapkan dan yang telah diberikan sesuai dengan kloternya masing-masing. Hindari melontar jumrah pada saat cuaca panas yang berlebih dan terlebih dalam kondisi berdesak-desakan.

Anggota Media Center Kementerian Agama (Kemenag), Widi Dwinanda mengatakan, bagi jemaah haji yang mengambil pilihan Nafar Awal, diperbolehkan untuk meninggalkan Mina sebelum matahari terbenam pada 12 Zulhijah. “Sedangkan jemaah haji yang mengambil pilihan Nafar Tsani dapat meninggalkan Mina pada 13 Zulhijah,” ujar Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.

Disebutkannya, keberangkatan dari Mina menuju hotel di Mekah, dimulai dari pagi hari hingga selesai. Bus akan menjemput jemaah di sekitar tenda Mina, lalu mengantar jemaah ke hotel masing-masing di Mekah.

Ia berpesan agar jemaah tetap berkelompok saat berjalan menuju Jamarat dan saat melontar jumrah. “Jangan memisahkan diri. Jangan sungkan untuk meminta bantuan petugas yang berada di setiap titik di jalur menuju Jamarat bila menemui hambatan dan kesulitan. Bekali diri dengan air putih untuk menjaga kebugaran tubuh dan mencegah dehidrasi.

Ia mengimbau jemaah lanjut usia dan kategori risiko kesehatan tinggi agar mewakilkan lontar jumrah-nya kepada keluarga atau sesama jemaah atau petugas yang telah melaksanakan lontar jumrah.

“PPIH berharap, jemaah agar mengutamakan keselamatan serta kesehatan, sehingga pelaksanaan lontar jumrah sebagai bagian wajib haji dapat terlaksana dengan aman dan lancar,” ujarnya berharap.

Pada saat meninggalkan Mina, kata Widi, jemaah haji seyogianya terus bersyukur kepada Allah atas segala rahmat yang telah diterima, sehingga dapat menyelesaikan rangkaian ibadah hajinya dengan sempurna. Selanjutnya, setelah beristirahat cukup di hotel, jemaah dapat melaksanakan tawaf ifadhah di Masjidil Haram.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat