kievskiy.org

Serangan Ransomware Muncul Usai Kominfo Blokir Akses Judi Online ke Filipina dan Kamboja, Ada Kaitannya?

Ilustrasi judi online.
Ilustrasi judi online. /Antara/Aprillio Akbar

PIKIRAN RAKYAT - Serangan ransomware terhadap Pusat Data Nasional (PDN) terjadi, diklaim setelah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan pemblokiran akses judi online ke Filipina dan Kamboja. Namun, benarkah dua hal itu berkaitan?

Tim forensik siber Kominfo mengaku belum melihat keterkaitan serangan peretasan Pusat Data Nasional (PDN) itu dengan upaya pemberantasan judi online. Pemulihan PDN pun terus dilakukan hingga saat ini.

"Indiikasi itu belum kelihatan ke sana. Saat ini tm forensik lagi bekerja jadi kita nanti akan mendetailkan sampai sejauh mana," kata Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel A, Senin 24 Juni 2024.

Dia menyatakan, gangguan PDN ini berdampak pada sebanyak 210 instansi. Baik instansi di pusat maupun daerah. Layanan sejumlah instansi seperti Imigrasi, LKPP, Kemenko Marves, dan Pemkot Kediri, telah kembali normal.

"Yang lain masih dalam proses," ucap Semuel A.

Selain itu, Kominfo juga melakukan karantina server PDN. Salah satunya adalah dengan mengisolasi wilayah yang terjangkit.

Akses Internet Judi Online ke Kamboja-Filipina Diputus

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi meminta seluruh Penyelenggara Jasa Telekomunikasi Layanan Gerbang Akses Internet (Network Access Point/NAP) untuk memutus akses komunikasi internet yang diduga digunakan untuk judi online.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Satgas Pencegahan Pemberantasan Perjudian Daring itu meminta NAP untuk melakukan pemutusan akses jalur komunikasi internet yang diduga digunakan untuk judi online, terutama dari dan ke Kamboja dan Davao Filipina.

"Semua upaya kita lakukan untuk pemberantasan judi online," ucap Budi Arie Setiadi, Minggu 23 Juni 2024.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat