kievskiy.org

Ada yang Berbeda pada Kejurnas Bulutangkis 2015

PARA perwakilan pemain Pelatnas yang akan mengikuti Kejuaraan Nasional Bulutangkis 2015, 8-12 Desember mendatang di Tennis Indoor Senayan, Jakarta berfoto bersama para pengurus PP PBSI dan perwakilan Pertamina, Andria Nusa dalam jumpa pers di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Senin (7/12/2015).*
PARA perwakilan pemain Pelatnas yang akan mengikuti Kejuaraan Nasional Bulutangkis 2015, 8-12 Desember mendatang di Tennis Indoor Senayan, Jakarta berfoto bersama para pengurus PP PBSI dan perwakilan Pertamina, Andria Nusa dalam jumpa pers di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Senin (7/12/2015).*

JAKARTA, (PRLM).- Perhelatan Kejuaraan Nasional Bulutangkis 2015 akan berbeda tahun ini. Jika biasanya turnamen amatir tertinggi di Indonesia ini hanya untuk menentukan rangking nasional, maka di tahun ini pelaksanannya pada 8-12 Desember ini di Jakarta akan menjadi bahan evaluasi menyeluruh. Pasalnya, seluruh pemain yang ada di daerah yang memiliki rangking nasional 32 terbaik dan para pemain pelatnas yang tidak ikut Super Series Final diwajibkan untuk turun. Hingga nanti, hasil dari Kejurnas ini bisa dilihat sejauh mana pembinaan yang telah dilakukan daerah dan juga Pelatnas PBSI. "Karena ini sebagai evaluasi, maka pemain Pelatnas tidak akan turun membela daerah, tetap dengan menggunakan bendera Pelatnas. Kalau yang juara adalah atlet daerah maka kita bisa lihat keberhasilan pembinaan di klub, dan kita bisa tahu apa ada yang salah dengan pembinaan di Pelatnas," ucap Wakil Sekjen PP PBSI, Achmad Budiharto dalam jumpa pers di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Senin (7/12/2015). Untuk tahun ganjil, Kejurnas hanya akan digelar pada kategori perorangan saja. Nantinya, akan ada pembagian Divisi. Untuk Divisi I akan diikuti oleh para pemain pelatnas, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, serta pada juara Kejurnas tahun lalu, yakni Riau (tunggal putra), Banten (ganda putra), dan Kalimantan Timur (ganda putri dan ganda campuran). Mereka yang berada di Divisi II, jika nantinya berhasil menjadi juara, maka akan berhak naik promosi ke Divisi I tahun berikutnya. Sedangkan bagi mereka yang juara di Divisi I kelas taruna dan dewasa, akan mendapatkan kesempatan untuk masuk ke Pelatnas. Mereka akan mendapat masa percobaan untuk bisa bersaing mendapatkan tempat di Cipayung selama enam bulan. "Hanya juara yang bisa mendapatkan masa percobaan tersebut. Dalam enam bulan itu, kita akan evaluasi mereka dalam empat kriteria penilaian yakni aspek fisik, psikologi, prestasi di kejuaraan, dan perilaku. Kita bandingkan dengan para atlet pelatnas. Jika mereka lebih potensial untuk dikembangkan lagi, maka mereka bisa saja direkrut," ungkapnya. Di akhir tahun ini nama-nama atlet yang promosi dan degradasi akan diumumkan. Nantinya, jika para kejurnas ini memenuhi persyaratan dan kuota per sektor masih memenuhi, maka bisa saja mereka akan masuk menjadi bagian pelatnas secara permanen. "Jadi di awal tahun depan kuota maksimal penghuni pelatnas 82 orang, jadi jika nanti di akhir masa percobaan, para Kejurnas ini dianggap layak, maka mereka akan masuk ke pelatnas dan jika kuota sudah penuh, maka dia akan dilihat atau diadu dengan atlet yang di dalam pelatnas untuk melihat mana yang lebih potensial guna mengisi slot," katanya. Kuota per sektor, 10 orang untuk tunggal putra, 8 orang untuk tunggal putri. Lalu, masing-masing 8 pasangan untuk ganda putra dan ganda campuran, serta 7 pasang untuk ganda putri. "Saat ini kuota tunggal ada 11 orang, jadi nanti sudah pasti akan terdegradasi satu orang di akhir tahun ini. Nanti di pertengahan, setelah masa percobaan para juara Kejurnas ini selesai, kita akan lakukan evaluasi kembali bersama pelatih," imbuh Budiharto. (Wina Setyawatie/A-88)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat