kievskiy.org

Juarai Malaysia Open, Motivasi Ganda Campuran INA Memuncak

Tontowi/Liliyana mengaku semangatnya sempat merosot. Pasca France Open Super Series 2014 lalu, keduanya belum mengamankan satu gelar pun di turnamen level super series.*
Tontowi/Liliyana mengaku semangatnya sempat merosot. Pasca France Open Super Series 2014 lalu, keduanya belum mengamankan satu gelar pun di turnamen level super series.*

SHAH ALAM, (PR).- Gelar juara ganda campuran Malaysia Open Super Series Premier 2016 menjadi motivasi besar bagi pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir untuk bisa bersaing menuju Olimpiade Rio 2016. Mengingat gelar ini ibarat menjadi penyejuk di tengah tekanan berat yang mendera mereka hampir setahun belakangan ini. Tontowi/Liliyana merebut gelar di Malaysia Open Super Series Premier ini setelah menang tiga game atas wakil tuan rumah, Chang Peng Soon/Goh Li Yui dalam rubber game 23-21, 13-21 dan 21-16 pada pertandingan yang berlangsung di Malawati Stadium, Shah Alam, Malaysia, Minggu, 10 April 2016. "Tentu ini jadi satu motivasi luar biasa buat saya dan Tontowi. Di mana kami bisa keluar dari tekanan yang sudah cukup lama, bangkit, dan juara di sini. Ini adalah satu nilai positif. Terlebih sampai sekarang kami juga masih mengumpulkan poin ke olimpiade. Gimana caranya agar kami bisa seeding di sana," kata Liliyana. Wajar jika mereka menilai, gelar ini menjadi suplemen bagi semangat mereka yang sempat turun. Mengingat selepas gelar France Open Super Series 2014 lalu, Tontowi/Liliyana belum mengamankan satu gelar pun di turnamen level super series. Hasil pertandingan keduanya pun, di level lainnya belum bisa mencapai titik maksimal. Liliyana pun berharap, performa mereka yang sudah mulai membaik ini bisa terjaga hingga olimpiade nanti. Pasalnya, mereka ini menjadi salah satu tumpuan Indonesia untuk bisa membawa pulang medali emas di Rio nanti. Awalnya, melihat kondisi Tontowi, Kepala Pelatih Ganda Putra, Richard Mainaky mengatakan jika dia memang tidak mentargetkan apapun. Dia hanya berpesan untuk mereka bisa mengambil tambahan poin maksimal dan bisa mengembalikan lagi performanya seperti dulu. "Memang untuk turnamen sebelum olimpiade ini, mereka saya tidak bebani target. Tapi kita liat peluang di sini itu, tentang angin dan bola kencang, lebih menguntungkan Owi/Butet (Tontowi/Liliyana -Red.). Awalnya saya pikir kondisi Owi masih 70-80 persen, belum maksimal. Cuma ternyata mereka disini bisa bagus dan tampil menjanjikan sejak awal," tuturnya. Richard mengatakan jika sejak babak pertama, dia melihat jika Tontowi kali ini tampil lebih bergairah. Liliyana pun sudah sejak lama ingin menunjukkan jika mereka masih belum habis dan masih bisa mempersembahkan gelar. Kemenangan Praveen Jordan/Debby Susanto sebagai juara All England kemarin pun dinilai Richard seakan menularkan semangat baru pagi Tontowi/Liliyana. "Mereka semakin bersemangat, karena ada tenaga tambahan sebagai andalan di ganda campuran. Selama ini mereka bekerja sendiri sebagai andalan, sekarang kerja mereka lebih ringan," ucap Richard.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat