kievskiy.org

Ini Catatan Proyek Hambalang Jika Akan Dilanjutkan

JAKARTA, (PR).- Hasil audit teknis yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada pertengahan Maret lalu memastikan proyek Pusat Pembinaan dan Pengembangan Prestasi Olahraga Nasional (P3ON) Hambalang bisa diteruskan. Namun, ada beberapa catatan yang harus diperhatikan sebelum rekomendasi diajukan kepada Presiden. Hasil audit teknis tersebut dipaparkan dalam rapat di Kemenpu-pera, Selasa, 26 April 2016, yang dipimpin oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Deputi IV Kemenpora Gatot S. Dewa Broto mengatakan, tim yang beranggotakan para ahli bidang struktur bangunan, arsitektur, M/E dan plambing, hidrologi dan tata air, drainase permukaan dan sub-permukaan, geoteknik lingkungan, serta monitoring instrumentasi pergerakan tanah ini diberikan waktu selama satu bulan, mulai bekerja 22 Maret lalu untuk membuat laporan terkini terkait kondisi Hambalang. Salah satu kajian yang menjadi catatan adalah terkait sistem pengairan. Di rencana awal tidak ada rancangan untuk sistem pengairan ini, hingga air hujan yang turun pun akan langsung jatuh ke proyek. Tidak ada penampungan atau sistem yang mengatur jalannya air agar tidak mengganggu proyek yang berada di lahan yang memiliki tingkat kemiringan tanah yang cukup bervariasi ini. "Catatan lainnya yakni proses pengurugan tanah yang tidak sesuai perhitungan (seadanya) membuat pondasi bangunan tidak kokoh. Ini yang nanti akan jadi perhatian. Nantinya juga akan ditaruh alat untuk mengukur tingkat pergerakan tanah di kawasan Hambalang," kata Gatot. Sebelumnya, pada 2013 lalu Kementerian PUPR telah melakukan pengecekan terhadap potensi pergerakan tanah di Hambalang dengan alat inclinometer, namun ketika itu masih belum ada kejelasan apakah proyek ini akan dilajutkan atau tidak. Hasil kajian ini, nantinya akan dilaporkan kepada Presiden dalam waktu dekat (kemungkinan setelah 29 April 2016) beserta rekomendasi peruntukannya. Presiden lah yang menurutnya memiliki hak untuk menentukan apakah proyek ini akan dilanjutkan atau tidak. Jika pun di putuskan lanjut, menurutnya, paling cepat proyek ini baru bisa berjalan pada 2017 mendatang. Mengingat untuk tahun ini, fokus Kementerian PUPR adalah renovasi venue dan non venue Asian Games di kawasan Gelora Bung Karno dan Kemayoran. "Tentu dari sini hasil audit teknis ini kami (Kemenpora bersama Kementerian PUPR) akan membuat rekomendasi dan selanjutnya akan dilaporkan kepada Presiden," tukasnya. Rencananya, pembangunan kembali P3ON ini adalah untuk keperluan kesiapan Asian Games 2018, namun jika waktu tidak memungkinkan karena mendesak, maka jangka panjang P3ON ini akan digunakan sebagai beberapa alternatif pilihan, yakni untuk pemusatan latihan atlet-atlet multieven, sekolah olah raga, maupun pusat pendidikan dan sport science pelatnas jangka panjang. Bahkan wacana terbaru yang keluar dari Menpora Imam Nahrawi adalah untuk dijadikan Pondok Pesanteran Olah Raga jika nantinya alternatif yang diberikan pihaknya tersebut tidak disetujui Presiden maupun DPR. Pembangunan Hambalang ini sendiri dikerjakan oleh KSO Adhi – Wika untuk masa kontrak 10 Desember hingga 28 Desember 2012. Menurut laporan KSO, penyelesaian fisik Hambalang sudah berjalan 53,03 persen hingga berakhirnya kontrak/perjanjian (sesuai dengan audit investigasi BPK). Namun, berdasarkan audit Konsultan Manajemen Konstruksi penyelesaian fisik Hambalang, hingga Maret 2012 baru berjalan 42,67 persen.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat