kievskiy.org

PON Vaganza, Lebih Meriah dan Tanpa APBN-APBD

WAKIL Ketua Pelaksana PON Vaganza, Fakhruddin Rusyibani memberikan pemaparan terkait penyelenggaraan program sosialisasi Pekan Olah Raga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat yang bertajuk PON Vaganza. Program ini akan digelar di 12 Kota di 12 provinsi di Indonesia pada Juli 2016 mendatang.*
WAKIL Ketua Pelaksana PON Vaganza, Fakhruddin Rusyibani memberikan pemaparan terkait penyelenggaraan program sosialisasi Pekan Olah Raga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat yang bertajuk PON Vaganza. Program ini akan digelar di 12 Kota di 12 provinsi di Indonesia pada Juli 2016 mendatang.*

JAKARTA, (PR).- Kurang maksimalnya sosialisasi penyelenggaraan Pekan Olah Raga Nasional sebelumnya, membuat KONI Pusat berkolaborasi dengan KONI Jawa Barat menggelar sosialisasi PON XIX/2016 Jawa Barat mulai 24 Juli mendatang di 12 kota di 12 Provinsi di Indonesia. Acara sosialisasi yang bertajuk PON Vaganza ini akan melibatkan KONI daerah setempat dan para atlet nasional di kota yang dituju. Ke-12 kota tersebut adalah Surabaya (Jawa Timur), Semarang (Jawa Tengah), Medan (Sumatera Utara), Palembang (Sumatera Selatan), Jakarta (DKI Jakarta), Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Samarinda (Kalimantan Timur), Makasar (Sulawesi Selatan), Kendari (Sulawesi Tenggara), Manado (Sulawesi Utara) Jayapura (Papua), dan sebagai tuan rumah penyelenggaraan PON Bandung (Jawa Barat). Wakil Ketua Pelaksana PON Vaganza, Fakhruddin Rusyibani kepada wartawan usai jumpa pers di Kantor KONI Pusat, Senayan, Jakarta mengatakan, penyelenggaraan PON Vaganza menjadi sejarah dalam penyelenggaraan ajang nasional empat tahunan itu karena baru pertama kali digelar. Nantinya anggaran untuk kegiatan sosialisasi ini tidak akan menggunakan dana APBD maupun APBN, tapi murni dari sponsor. "Seratus persen ini murni menggunakan dana swasta dari sponsorship. Acara ini kami selenggarakan untuk menggelorakan PON ke seluruh Indonesia karena ini merupakan sebuah hajat besar bangsa. Tapi banyak masyarakat awam yang masih belum mengetahui tentang penyelenggaraan PON nanti," kata Fakhruddin, Kamis, 28 April 2016. Ketua umum KONI Pusat, Tono Suratman menegaskan, penyelenggaraan PON Vaganza ini berkaca dari penyelenggaraan PON sebelumnya yang kurang gaungnya ke seluruh Indonesia. Hal itu tercatat dari hasil evaluasi PON 2012 di Riau lalu. "Sebagai bagian dari Panitia Besar PON, kami berkewajiban membantu PB PON. Salah satunya ialah bagaimana menyuarakan semangat PON ini ke seluruh Indonesia. Bila semakin dikenal, ini akan menjadi bagian dari masyarakat karena saat ini olahraga belum dilihat sebagai gaya hidup masyarakat secara keseluruhan. Kami berharap PON ini menjadi pemicu agar masyarakat Indonesia semakin aktif berolahraga," katanya. Saat ini, tahapan persiapan pelaksanaan PON sendiri sudah masuk dalam tahap pemeriksaan venue. Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah PB PON, K. Inugroho mengatakan, pemeriksaan venue akan dilakukan oleh delegasi teknis masing-masing cabang olahraga yang dipertandingkan dalam PON Jabar 2016. Panitia pengawas dan pengarah pun rencananya juga akan melakukan peninjauan venue secara keseluruhan pada pertengahan bulan depan untuk memastikan kesiapannya. "Kami mengantisipasi bila ada venue yang belum siap, harus dicarikan solusi pemindahannya bila perlu. Tapi saat ini tanggung jawab penyelesaian venue masih ada di Pemerintah Provinsi Jabar. Kami melakukan pengawasan untuk memastikan kesiapan venue tepat pada waktunya," ucap Inugroho yang juga Wakil Ketua III KONI Pusat.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat