kievskiy.org

Indonesia Melaju ke Perempat Final Piala Thomas 2016

KUNSHAN, (PR).- Indonesia sukses melaju ke babak perempat final Piala Thomas 2016 setelah membukukan kemenangan 4-1 atas Thailand di babak penyisihan Grup B pada pertandingan yang berlangsung di Kunshan Sports Center Stadium, Jiantsu, Tiongkok, Selasa 17 Mei 2016. Tunggal kedua Indonesia, Jonatan Christie kembali menjadi pahlawan Indonesia di laga kemarin. Kemenangannya tiga game langsung 15-21, 21-8, 21-17 atas Khosit Phetpradab membuat kedudukan 3-0 bagi keunggulan Indonesia dan mengamankan jalan ke babak selanjutnya. Pertandingan selanjutnya melawan India, hari ini 18 Mei 2016, akan menjadi penentu apakah Tommy Sugiarto dkk. akan keluar menjadi pemuncak klasemen Grup B atau tidak. Jikalau Indonesia kalah, maka tinggal melakukan perhitungan selisih margin pertandingan dengan Thailand untuk menentukan siapa yang jadi juara grup. Dalam klasemen sementara, posisi runner-up masih ditempati Thailand dengan selisih margin pertandingan 4-6. Sementara Indonesia kini telah mengumpulkan margin pertandingan 9-1. Melawan Thailand, Indonesia menurunkan komposisi pemain yang berbeda dari sebelumnya. Tidak ada nama pasangan ganda terbaik Indonesia Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan dan posisi Ikhsan Maulana Mustofa digantikan Anthony Sinisuka Ginting. Perubahan komposisi ini tentu untuk memberikan pengalaman bermain bagi pemain muda Indonesia, selain juga ingin memberikan kejutan bagi Thailand. Mengingat Thailand juga melakukan perubahan komposisi pemainnya terutama di ganda. Pada pertandingan kemarin, Tommy membuka poin keunggulan 1-0 atas Thailand setelah menundukkan Tanongsak Saensomboonsuk straight game 24-22, 21-18. Kemenangannya itu menjawab keraguan, mengingat sebenarnya Tommy tidak terlalu cocok dengan permainan lawannya yang merupakan tunggal kedua Thailand. Berbeda jika dia melawan tunggal pertama negeri Gajah Putih itu, Boonsak Ponsana, yang secara rekor pun Tommy masih unggul jauh 5-3. Jika melihat rekor pertemuan, sebenarnya Tommy dan Tanongsak memiliki rekor yang seimbang. Dari empat kali pertemuan, pertemuan mereka selalu berjalan sengit, terbukti mereka sama-sama sudah penah saling kalah mengalahkan 2-2. Begitu pula yang terjadi di laga kemarin. Pertemuan kelima mereka ini juga berjalan sengit. Jual beli pukulan terjadi di awal game pertama, hingga akhirnya Tommy bisa mengambil alih kedudukan 12-10. Ketatnya permainan membuat mereka beberapa kali saling menyamakan kedudukan sebelum akhirnya Tommy mencapai game poin pertamanya di kedudukan 20-17. Sayang, Tanongsak berhasil menahan hingga membuat tiga jus sebelum akhirnya Tommy memetik kemenangan 24-22. Memasuki game kedua, di awal Tommy sempat tertinggal cukup jauh 6-12. Tapi dia berusaha keluar dari tekanan, setelah melihat lawannya kelelahan. Tommy berhasil menyusul enam poin untuk menyamakan kedudukan 12-12. Selepas angka itu, Tommy sempat tertinggal lagi 15-17. Tapi kesalahan yang banyak dilakukan lawan di poin-poin kritis tersebut membuat Tommy dengan mudah menambah enam angka untuk menyudahi permainan 21-17. Tommy mengakui jika lawannya sungguh menyulitkannya, mengingat Tanongsak adalah pemain kidal hingga pengembalian bolanya pun dinilai sulit. Ketika tertinggal, dia mengaku berusaha bermain tenang. Banyaknya poin yang terbuang menurutnya, karena dirinya terlalu memikirkan keputusan wasit yang dinilai merugikannya. "Saat posisi 20-20 di game pertama, saya berusaha fokus untuk mendapatkan poin satu demi satu. Karena saya pikir saya harus ambil game pertama ini. Sebab, pemain seperti Tanongsak ini kalau sudah menang di game pertama, bisa berbahaya, karena dia akan lebih bersemangat di game selanjutnya. Sementara saya berusaha untuk tidak memainkan laga ini dalam tiga game," katanya. Setelah Tommy, pasangan Angga Pratama/Ricky Karanda pun menambah kemenangan Indonesia menjadi 2-0. Meski menang, tapi mereka harus menguras tenaga terlebih dahulu untuk memaksakan bermain tiga game, sebelum menang 20-22, 21-10, 21-12 atas Kedren Kittinupong/Nipitphon Puangpuapech. "Di game pertama kami terlalu bermain pelan. Hingga di jeda pertandingan game kedua, pelatih mengingatkan untuk mempercepat irama permainan agar bisa menekan lawan untuk membalikan keadaan. Strategi kami adalah lebih mencoba unggul di bola-bola depan, jadi dapat kesempatan menyerang. Kami juga konsisten bermain di pola kami," tukas Angga. Berperan sebagai ganda pertama, Angga menambahkan, jika kedepannya mereka harus lebih siap lagi. Karena menurutnya tidak mudah untuk bisa menggantikan beban tanggung jawab pemain senior Ahsan/Hendra. Setelah Indonesia unggul 3-0 melalui Jonatan. Merah Putih melengkapi kemenangan dari partai terakhir yang memainkan Anthony melawan Adulrach Namkul. Pertemuan kedua pemain muda ini cukup alot. Kendati Anthony secara rangking jauh di atas Adulrach yang menempati posisi 201 dunia, tapi tunggal keempat Thailand ini benar-benar memberikan perlawanan. Hingga akhirnya pemain asal SGS Bandung ini menutup permainan dalam straight game 21-18 dan 21-19. Satu-satunya poin yang hilang dari tangan Indonesia adalah nomor ganda kedua yang turun di partai keempat. Meskipun tidak lagi menentukan, sayangnya, Kevin Sandjaja Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon tidak mampu menahan Puavaranukroh Dechapol/Bodin Issara. Mereka tumbang usai memainkan permainan tiga game selama 49 menit dengan skor akhir 14-21, 21-11, 17-21. Padahal dibandingkan Kevin/Marcus yang merupakan pasangan tetap, lawan mereka Puavaranukroh/Bodin adalah pasangan bongkar pasang yang memang digabungan untuk memberikan kejutan pada Indonesia. Pasangan asli Puavaranukroh sendiri adalah Kedren Kittinungpong dan Bodin biasanya berpartner dengan Nipitphon Phuangphuapet. Jika saja, Bodin berpasangan dengan pasangan aslinya, kemungkinan Kevin/Marcus bisa mengatasinya, mengingat dari rekor pertemuan, mereka sementara masih unggul 1-0.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat