kievskiy.org

Hanya 5 Pengcab yang Aktif, Boling Terancam Dicoret Porda

BANDUNG, (PR).- Dengan sisa lima pengurus cabang yang masih aktif, cabang olahraga boling kembali terancam tak dapat dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat 2018. Soalnya syarat utama cabor dapat dipertandingkan adalah harus diikuti minimal enam kontingen. Pelatih senior boling Jabar Adi Soesetio mengatakan, saat ini pengcab Persatuan Boling Indonesia (PBI) yang masih aktif adalah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Kota Cirebon. "Jumlah itu menurun dari 8 pengcab pada 2010 lalu," katanya saat ditemui di GOR Pajajaran Kota Bandung, Rabu, 9 November 2016. Menurut Adi, pengcab yang dulu sempat aktif sampai 2010 adalah Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Sumedang. Namun ketiganya kini vakum seolah tak pernah ada seperti di daerah-daerah lain di Jabar. Vakumnya ketiga pengcab tersebut tak lepas dari tak dipertandingkannya cabor boling pada Porda 2014 di Kabupaten Bekasi. Saat itu, boling tidak dipertandingkan karena Kabupaten Bekasi tak memiliki venue boling. Hal itu kemudian berimbas juga pada hengkangnya sejumlah peboling andalan Jabar ke daerah lain. Tidak terkecuali Tannya Roumimper yang kepindahannya ke Jatim kini masih menyisakan permasalahan. Selain Tannya, skuad boling Jabar pada PON XVIII Riau 2012 seperti Putri Astari, Billy M. Islam, Fahri Askar dan Oscar pun ikut hengkang. Terlepas dari permasalahan di balik prosedurnya, kepindahan mereka jelas beralasan kuat karena minimnya venue dan kejuaraan menjadi kelemahan pembinaan di Jabar saat ini. "Jangankan pembinaan, pencarian bibit pun semakin sulit. Dengan venue terbatas, memasyarakatkan boling pun tidak mudah," tutur Adi. Oleh karena itu, Adi berharap PBI Jabar bisa segera menggelar Kejurda Boling tingkat provinsi. Dengan begitu sebaran atlet bisa diketahui pasti. Dengan sebaran yang jelas, setidaknya atlet yang ada saat ini bisa didistribusikan ke daerah agar boling dapat dipertandingkan di Porda 2018. "Apalagi Kabupaten Bogor sudah berkomitmen menyediakan venue. Ini harus dimanfaatkan dengan baik," kata Adi. Setidaknya, Porda 2018 bisa menjadi titik penting guna mempertahankan nadi pembinaan boling Jabar agar terus berdenyut. Ke depan, berbagai program pembinaan di daerah pun bisa dijalankan. Jika boling sampai tak dipertandingkan lagi dalam Porda, Adi khawatir Jabar semakin sulit untuk mencetak peboling andal seperti pada masa jayanya. Bukan tidak mungkin, prestasi boling Jabar pun akan semakin terpuruk. Seperti diketahui, regenerasi peboling di Jabar saat ini mulai menurun. Padahal sejak dulu Jabar menjadi salah satu penyumbang atlet terbaik bagi timnas bersama DKI Jakarta. Setelah hengkangnya Tannya dkk, Jabar hanya menyisakan Nadia Pramanik dan Alisha Nabilla yang masih menghuni timnas. Jika dibiarkan terus, kejayaan boling Jabar bisa anjlok ke titik terendah.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat